Rabithah Thaliban Aceh akan Gelar Muktamar ke 5, Ini Jadwalnya
Rais `Am (Ketua umum) RTA, Tgk Imran Abubakar, mengatakan tema muktamar ke-5 ini adalah 'Memperkuat Karakteristik Santri di Era Millenial...
Penulis: Subur Dani | Editor: Mursal Ismail
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rabithah Thaliban Aceh (Ikatan Santri Aceh) akan menggelar muktamar ke-5 di Hotel Mekkah, Banda Aceh, 8-10 April 2019. Kegiatan ini rencananya akan dihadiri 300 santri atau teungku dayah se-Aceh.
Rais `Am (Ketua umum) RTA, Tgk Imran Abubakar, mengatakan tema muktamar ke-5 ini adalah 'Memperkuat Karakteristik Santri di Era Millenial dalam Mewujudkan Aceh yang Meuadab'.
Baca: Hasil Drawing BWF Malaysia Open 2019 - Marcus/Kevin Hadapi Pasangan yang Baru Saja Juarai India Open
Dengan tema ini, diharapkan dapat memperkuat karakter-karakter mulia santri Aceh dan mengintegrasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh sebab itu, selain agenda pemilihan Rais `Am yang baru, muktamar ke-5 RTA ini juga akan dirangkai dengan deklarasi santi Aceh anti hoaks pada malam pembukaan.
Baca: Harga Beli Sawit oleh Perusahaan Lebih Rendah dari yang Ditetapkan Pemerintah, Petani Merugi
Pada pagi hari tanggal 9, juga akan berlangsung seminar nasional dengan pemateri dari luar Aceh. Agenda lainnya yang akan dilangsungkan dalam penyelenggaraan muktamar adalah pelaksanaan focus group discussion (FGD) aktivis dayah, bedah buku, dan pemutaran film dokumenter kiprah RTA di Aceh.
"Sementara pembukaan acara muktamar akan dilakukan oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Plt. Gubernur sudah menyatakan kesediaannya untuk membuka acara muktamar setelah kami audiensi beberapa hari lalu," ujar Tgk Imran dalam siaran pers yang direrima Serambinews.com, Minggu (30/3/2019).
Baca: 32 Calhaj Bireuen belum Setor BPIH
Sementara itu, Ketua Panitia Muktamar ke-5, Teuku Zulkhairi mengatakan, muktamar ini akan diikuti perwakilan pengurus RTA se Aceh. Setiap pengurus cabang (PC) kabupaten/kota RTA diundang 4 orang dan dua diantaranya berhak memberikan suara untuk memilih rais `am yang baru. Sementara dua lagi adalah sebagai pemantau jalannya muktamar.
"Kriteria yang dapat diajukan menjadi calon rais `am adalah pengurus aktif RTA yang berdomisili di Banda Aceh atau santri dayah manapun yang didukung oleh minimal 3 pengurus cabang kabupaten/kota, " ujarnya.
Ia juga menjelaskan, organisasi RTA sebelum dipimpin Tgk Imran Abubakar, pertama kali dipimpin oleh Tu Bulqaini Tanjungan, lalu dilanjutkan oleh Tgk H Faisal Ali, setelah itu dilanjutkan Tgk H Anwar Usman Kuta Krueng dan Tgk. Hasbi Albayuni yang saat ini menjadi pimpinan MPU Aceh. (*)