Polisi Dalami Motif Temuan Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper, Sebut Kisah Asmara Korban 'Berbeda'
Terkait hal tersebut, berbagai dugaan motif mencuat sampai akhirnya kepolisian mengerucut ke dugaan motif asmara.
SERAMBINEWS.COM - Budi Hartanto (28) ditemukan di dalam sebuah koper dengan kondisi tanpa kepala di pinggir sungai di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).
Sampai saat ini, pelaku dan motif pembunuhan Budi Hartanto masih dalam penyelidikan kepolisian.
Terkait hal tersebut, berbagai dugaan motif mencuat sampai akhirnya kepolisian mengerucut ke dugaan motif asmara.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube iNews Official, Jumat (5/4/2019), Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan sebuah fakta baru terkait kisah asmara korban.
Dikatakan Frans Barung, dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, diketahui bahwa korban menjalin kisah asmara yang 'berbeda' dari kisah asmara pada umumnya.
Baca: Kesulitan Bayar Biaya Pemakaman, Seorang Ayah Tak Bisa Kuburkan Jenazah Bayinya
Baca: Akhirnya, Luna Maya Lontar Doa untuk Syahrini & Reino Barack, Begini Isinya
"Kami mengerucutkan pada hal itu sebenarnya bukan menyimpulkan, kami mengerucut pada itu setelah kita membandingkan memang ada barang yang hilang, bahwa memang ada beberapa hal yang kita sudah petakan," kata Frans Barung.
Namun dikatakan oleh Frans, sejumlah motif tersebut dihilangkan setelah kepolisian mendapatkan keterangan dari sejumlah saksi.
"Motif ekonomi, motif perampokan itu kita hilangkan setelah kita memeriksa beberapa saksi yang ada," jelas Frans Barung.
"Dari mereka (saksi) ini akhirnya kita tahu bahwa orientasi perjalanan asmara yang bersangkutan ini berbeda dengan yang lainnya," papar Frans.

(Foto kiri) detik-detik penemuan koper berisi potongan mayat yang diduga mayat guru honorer asal Kediri. Foto kanan : Korban semasa hidup (Surya)
Meskipun dikatakan berbeda, namun pihaknya mengaku tidak langsung menarik kesimpulan terkait temuan tersebut.
"Saya memakai konteks narasi seperti itu supaya kita jangan sampai nanti membangun opini seakan almarhum seperti ini," tegas Frans.
Dikatakan pula oleh Frans Barung, korban dan sejumlah saksi yang dimintai keterangan diketahui memang memiliki kedekatan khusus.
Baca: Pembunuhan Guru Honorer yang Jasadnya Tanpa Kepala Mulai Terkuak, Diduga Motif Asmara dan Dendam
"Kami mengerucut ke arah sana ke arah asmara itu dikarenakan bahwa perjalan history daripada yang bersangkutan selama ini, karena masing-masing ini (saksi) termasuk yang (saksi) tadi malam juga itu memang ada kedekatan tertentu dengan yang bersangkutan," kata Frans.
"Ada pegawai negeri di salah satu kabupaten yang kita periksa dan yang bersangkutan mengakui bahwa perjalannya (asmara) memang seperti itu," jelas Frans.
Dalam keterangannya itu pula, Frans Barung menjelaskan bahwa Polda Jawa Timur masih terus berupaya mencari kepala korban yang masih hilang.
"Kami memang masih mencari pencarian pula terhadap bagian tubuh korban yang hilang juga, yang masih kita cari, tetapi memang kami berjanji bahwa Polda Jawa Timur pasti akan mengungkap itu," kata Frans.
"Tinggal tempo atau waktunya saja yang nanti akan kita percepat lagi," paparnya.
Baca: Ditemukan Tanpa Kepala, Pembunuhan Guru Honorer di Blitar Kabarnya Bermotif LGBT, Ini Kata Polisi
Lihat videonya di sini:
Kronologi Penemuan Mayat
Mayat Budi Hartanto pertama kali ditemukan oleh warga bernama Imam, dikutip dari SuryaMalang.com, Rabu (3/4/2019).
Disebutkan saat itu Imam sedang mencari rumput di pinggir sungai, dan menyadari ada koper tergeletak.
Jarak aliran sungai dengan tanggul sekitar 10 meter.
"Saya dapat laporan dari warga kalau ada penemuan mayat dalam koper di pinggir sungai bawah jembatan. Saya cek ke lokasi benar, lalu saya lapor ke polisi," ujar Kepala Desa Karanggondang, Edy Sucipto, Rabu (3/4/2019).
Diceritakan oleh Edy, saat ia datang hanya ada empat orang, namun seluruhnya tak ada yang berani membuka koper.
Baca: Brenton Tarrant, Teroris Penembakan Mesjid di Christchurch Dikenai 50 Tuduhan Pembunuhan
Namun mereka yakin ada mayat di dalam koper tersebut karena terlihat kaki menyembul keluar koper.
"Ada bagian kaki yang terlihat dari luar. Kami tidak berani membuka sebelum polisi datang," ujar Edy.
Seusai polisi mendatangi TKP, kondisi mayat laki-laki itu dalam keadaan tanpa busana.
"Polisi sempat membuka koper, kondisi mayatnya telanjang, jenis kelaminnya laki-laki," katanya.
Edy mengatakan saat ditemukan posisi mayat meringkuk ke kiri.
"Hanya ada koper di lokasi, tidak ada barang lainnya. Kalau melihat kondisinya, tubuhnya kecil," ujar Edy.

Kolase penemuan mayat dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar (TRIBUNJATIM.COM)
Selain itu, mayat malang itu juga ditemukan tanpa kepala.
"Posisi tubuhnya meringkuk, tapi saya tidak melihat kepalanya," katanya.
Dia juga sempat melihat siku lengan kanan mayat itu terluka.
Menurutnya, luka di siku lengan kanan mayat itu mirip seperti terkena sayatan.
"Lukanya menganga seperti bekas sayatan," ujarnya.
Saat di lokasi penemuan, beberapa warga juga mengaku tidak melihat kepala pada mayat di dalam koper itu.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres blitar, AKP Heri Sugiono menjelaskan bahwa hasil visum luar menunjukkan kepala korban terpenggal.
Kepala korban tidak ditemukan bersama dengan tubuhnya dari mulai pangkal leher.
Selain itu, korban juga mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya lantaran sayatan benda tajam.
"Kepalanya putus mulai dari pangkal leher," ujar Heri Kamis (4/4/2019).

3 fakta mayat dalam koper tanpa kepala di Blitar, Jawa Timur, keluarga ungkap kelakuan ‘aneh’ guru honorer Budi Hartanto. (Kolase Foto TribunTimur.com)
Percakapan Terakhir dengan Keluarga
Dikutip TribunWow.com dari Surya.co.id, korban diketahui berkomunikasi terakhir kali dengan keluarga pada Selasa (2/4/2019) malam.
Saat itu korban berpamitan pada sang ibu untuk keluar rumah.
Korban meminta izin pada sang ibu untuk pergi ke warung yang dikelolanya di kawasan GOR Jayabaya.
Selain itu, korban juga menyebutkan bahwa dirinya sedang mempersiapkan sebuah acara di Gedung Nasional Indonesia (GNI) kota Kediri.
Saat berpamitan pada sang ibu, korban diketahui membawa uang yang cukup banyak.
"Berapa uang yang dibawa? Ibunya tidak tahu, namun disebutnya banyak," jelas Nasuha, Paman korban, Kamis (4/4/2019).
Tak hanya membawa uang yang cukup banyak, Nasuha juga mengungkapkan korban membawa sebuah laptop.
Menurut Nasuha, korban tidak biasanya membawa laptop saat sedang pergi.
Selain itu, korban juga diketahui pergi menggunakan sepeda motor.
Menurut keterangan dari Nasuha, korban biasanya menggunakan mobil saat bepergian membawa barang berharga.
"Tidak biasanya korban bawa laptop, namun saat keluar naik motor, mobilnya ditinggal," tambah Nasuha.
(TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Dalami Motif Temuan Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper, Polisi Sebut Kisah Asmara Korban 'Berbeda'