Tabrak Loper Koran dan Mahasiswa Hingga Tewas, 4 Pencuri Sepeda Motor di USU Medan Diamuk Massa

Polsek Medan baru telah menahan empat orang tersangka kasus pencurian sepeda motor

Editor: Faisal Zamzami
HO
Empat pelaku pencuri di kampus USU yang juga menabrak warga sampai menimbuikan korban jiwa. (Pelaku diperkirakan sekitar lima orang. Setelah kepergok dan mencampakkan sepeda motor yang hendak dicuri.) 

SERAMBINEWS.COM -  Polsek Medan baru telah menahan empat orang tersangka kasus pencurian sepeda motor yang juga menyebabkan kematian seorang loper koran di kampus Universitas Sumatera Utara, , Sabtu (13/4/2019).

"Empat orang pelaku telah berhasil kita amankan," kata Kanit Reskrim, Iptu Philip A Purba.

Para pelaku, di antaranya Said Reza (31) warga Jalan Permai. Perannya sebagai sopir mobil sedan Honda.

Lalu, Armen Purba (27) warga Jalan Karya. Dia adalah tersangka utama yang mendorong sepeda motor.

Kemudian Indra Sahputra (34) dan April Andreas (20) warga Jalan Sei Mencirim.

Tabrakan itu, mengakibatkan jatuh dua orang korban. Rizki Afit Pratama Purwadi (18) mahasiswa yang beralamat di Tanjungmorawa dan korban meninggal dunia, atas nama Zulham Basalama (57) seorang penjual koran.

Philip menjelaskan bahwa kasus ini berawal saat adanya usaha pencurian sepeda motor di Kampus USU.

Aksi ini dilakukan oleh kawanan dari mobil sedan Honda memasuki kampus USU yang di dalamnya ada empat orang pelaku dan parkir di dekat Fakultas Teknik Kimia.

Armen Purba turun untuk mengambil sepeda motor lalu berusaha mendorong sepeda motor keluar dari Fakultas Teknik Kimia dan sempat memotong kabel kunci kontak.

"Karena sepeda motor tidak hidup pelaku terus mendorongnya ke arah parkir mobil temannya yang sedang menunggu. Kemudian seorang mahasiswa melihat seperti ada yang aneh dan langsung meneriaki maling. Para pelaku langsung dipukuli oleh massa," ujar Philip.

"Teman pelaku langsung lari keluar dari mobil dan langsung juga dipukuli massa. Diduga kaerna ketakutan, tersangka yang membawa mobil atas nama Reza memacu mobil sangat kencang dan menabrak seorang laki laki menaiki sepeda dayung.

Korban Zul terpental dan sempat dilarikan ke RS USU. Setelah mendapatkan perawatan, nyawa korban tak bisa diselamatkan dan meninggal dunia," urai Philip.

Para tersangka telah diboyong ke Polsek Medan Baru. Barang bukti yang diamankan adalah satu unit sepeda motor warna abu-abu milik korban. Satu unit sepeda ontel milik korban Zul. Lalu satu unit mobil sedan honda warna hijau dan satu Kunci T milik tersangka.

"Tersangka dan BB sudah kita ke Polsek Medan Baru, empat tersangka saat ini berada di RS Bhayangkara untuk pengobatan karna terluka parah akibat dipukuli massa," jelas Philip. 

Informasi yang dihimpun, satu pelaku berhasil melarikan diri dari amukan massa yang geram melihat para pelaku yang tega mencuri dan menabrak seorang tukang koran hingga tewas.

Pascakejadian, Polsek Medan Baru langsung mengamankan para pelaku yang habis babak belur di hajar oleh massa yang marah dan geram, dengan aksi para pelaku yang kejam menabrak korban hingga meninggal dunia.

Detik-detik Zulham Tewas Ditabrak Maling Motor

Zulham Basalama (57) seorang loper koran yang telah puluhan tahun menjajakkan koran di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), tewas, Sabtu (13/4/2019).

Zulham Basalama meregang nyawa seusai ditabrak pengemudi mobil berjenis sedan warna hijau nopol BK 1613 BM di Pintu II USU.

Kejadian ini terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.

Saat itu, ada maling sepeda motor jenis Yamaha R15 dari Kampus Teknik USU.

Pelaku diperkirakan sekitar lima orang. Setelah kepergok dan mencampakkan sepeda motor yang hendak dicuri.

Mereka kemudian masuk ke dalam mobil, lalu kabur dengan melawan arus jalan.

s
Warga melihat kondisi mobil milik pelaku pencuri yang ringsek yang seusai menabrak pohon dan seorang loper koran di kawasan kampus USU, Medan, Sabtu (13/4/2019). Dalam kecelakaan tersebut seorang pengendara sepeda Zul meninggal dunia, dan empat dari lima orang pelaku berhasil ditangkap. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Dalam usaha mereka kabur, mereka menabrak pohon dan Zulham Basalama yang sedang naik sepeda.

Zulham Basalama pun dilarikan ke RS USU untuk mendapatkan perawatan, namun akhirnya tak bisa diselamatkan.

Adik kandung korban, Saiful Basalama yang ditemui di rumah duka Jalan HM Said Gang Kacung No 48, Kelurahan Sidorame Barat, Kecamatan Medan Perjuangan, mengaku tahu abangnya ditabrak dari salah seorang agen koran. 

"Om saya dengar Bang Zul tabrakan di USU dan dalam kondisi kritis," ucap Saiful seusai sang abang dikebumikan di Pemakaman Umum di Jalan Sutomo

"Saya langsung ke sana dan pas lihat dia (Zul) sudah nggak sadar lagi.

Dia posisi sudah di IGD dan coba diberi oksigen. 

Pas saya ajak cakap, menetes air matanya. Saya lap matanya," ungkap Saiful dengan nada lirih menangis.

Saiful mengaku tidak menyangka hidup abangnya berakhir tragis.

s
Saiful, adik Zul, loper koran yang ditabrak di USU. (Tribun Medan/M Andimaz Kahfi)

"Nggak nyangka bakal seperti ini.

Karena pas pagi pakai celana cokelat kemeja cokelat tangan panjang. Itu kemeja yang jarang dia pakai," ujar pria yang berprofesi sebagai sekuriti ini.

Zul mengatakan selama ini abangnya bekerja walaupun fisiknya punya keterbatasan.

Saiful mengatakan bahwa tangan abangnya itu pernah tiga kali patah.

"Tangannya pernah patah tiga kali. Jatuh dari loteng, jatuh naik sepeda dan dari restock," katanya.

Saiful menceritakan bahwa Zul merupakan sosok abang yang sangat baik.

Karena Zul termasuk tulang punggung keluarga.

s
Warga melihat kondisi mobil milik pelaku pencuri yang ringsek yang seusai menabrak pohon dan seorang loper koran di kawasan kampus USU, Medan, Sabtu (13/4/2019). Dalam kecelakaan tersebut seorang pengendara sepeda Zul meninggal dunia, dan empat dari lima orang pelaku berhasil ditangkap. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Dia baik terhadap anak-anak dan dia yang membiayai kebutuhan semua.

Mulai dari memenuhi kebutuhan jajan anak-anak sampai uang belanja harian.

Biasanya sebelum pulang kerumah, dia suka mampir salat ashar di Masjid Bakti Jalan Mongonsidi.

"Dia yang membiayai keluarga. Uang jajan anak saya dia yang kasih tiap hari.

Untuk anak saya yang kuliah dia kasih Rp 20 ribu dan yang SMA Rp 10 ribu tiap hari.

Itu belum lagi uang untuk belanja.

Terus terang saya semenjak nggak ada dia ini nanti bakal bingung.

Karena di rumah ini, dia tulang punggung kami.

Dia nggak pernah ngeluh walaupun naik sepeda bekerja," bebernya.

Saiful kadang merasa heran karena uang dari hasil bekerja yang hasilkan oleh Zul sangat banyak.

Bahkan sanggup menutupi kebutuhan keluarga dan untuk membayar utang.

s
Warga melihat kondisi mobil milik pelaku pencuri yang ringsek yang seusai menabrak pohon dan seorang loper koran di kawasan kampus USU, Medan, Sabtu (13/4/2019). Dalam kecelakaan tersebut seorang pengendara sepeda Zul meninggal dunia, dan empat dari lima orang pelaku berhasil ditangkap. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

"Dia memang hanya jual koran. Tapi pengeluaran dan pendapatan nggak sesuai, banyak sekali uang yang didapatkannya dari berjualan koran. Tapi itulah mungkin kebesaran Allah," urai Saiful.

Saiful menjelaskan bahwa Zul telah menjadi loper koran dari tahun 1981 atau sekitar 38 tahun.

Kalau hari Minggu dia capek, jadi selalu di antar menggunakan sepeda motor dan tinggal mengantarkan ke rumah-rumah langganan.

Pada hari biasa, Saiful selalu ambil koran dari Jakarta di Jalan Riau.

Lalu mengantarkannya ke USU agar dibagi-bagikan ke Kantor di USU.

"Saya pernah bilang, Zul jangan naik sepeda lagi. Tapi nggak usah katanya, biar aku naik sepeda saja. Sepedanya itu merupakan sepeda kesayangan dan ditaruh di kamar, nggak boleh di luar. Sepeda itu dia beli menggunakan hasil jerih payahnya dari masa awal merintis menjadi loper koran," ucapnya.

"Dulu dia kan pakai sepeda mini. Karena koran banyak jadi dia beli sepeda ontel dari penghasilan jual koran. Makanya orang USU kenal semua sama dia. Karena dulu langganan kita banyak bisa sampai 80-an. Tapi tiap hari selalu habis. Karena langganan Kantor di USU sudah ada, jadi tinggal antar saja," terangnya.

Saiful mengaku sosok abangnya ini merupakan sosok yang tidak pernah mengeluh walaupun menempuh jarak jauh untuk bekerja setiap harinya.

Dia biasa berangkat pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 18.00 WIB.

Terkadang, walaupun dalam kondisi hujan deras dan di daerah USU banjir, Zul tetap antarkan koran tetap waktu.

Soal apakah usaha korannya bakal diteruskan atau tidak. Saiful mengaku bahwa dirinya bakal meneruskan usaha loper koran abangnya tersebut.

"Mungkin nanti saya selanjutnya yang bakal jadi koran gantikan abang saya," kata Saiful yang memiliki tiga orang anak tersebut.

Masih kata Saiful, Zul semasa hidup adalah tulang punggung keluarga.

Dulunya dia kuat merokok.

Terus Saiful menyarankan Zul untuk berhenti untuk kebaikan dan kesehatan badan Zul.

"Waktu itu saya marah. Kubilang berhentilah merokok karena kita banyak utang di bank. Aku ada sakit jantung, 
terus dia takut dan berhenti. Sudah ada sekitar dua tahun dia berhenti merokok. Makanya sekarang untuk alihkan agar nggak merokok dia suka jajan," ucap Saiful dengan mata berkaca-kaca.

"Dia sama saya dan anak-anak saya sayang kali. Apa saja yang saya minta selalu dikasihnya. Dia nggak pernah bilang nggak ada uang. Saya harap jenazah bisa diterima disisi Allah SWT.

Untuk pelaku saya serahkan kepada yang berwajib. Toh dia (Zul) sudah meninggal, apa yang mau diributi. Mungkin memang itu sudah jalan dia. Saya serahkan sama hukum," pungkas Saiful.

Terpisah, Kanit Reskrim, Iptu Philip A Purba yang dikonfirmasi mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan.

"Benar di USU ada maling. Saat ini petugas masih di TKP. Pelaku masih di RS Bhayangkara," kata Philip.

"Mohon sabar ya karena kita masih penyelidikan," tutup Philip.(*)

Baca: Awasi Politik Uang, Panwaslih Simeulue Gencarkan Patroli

Baca: Setelah Dianiaya oleh Teman Sekelasnya, Tubuh Siswi Sekolah Ini Dibakar Hidup-hidup Hingga Tewas

Baca: Diduga Percakapan Pelaku Penganiayaan Beredar, Tawarkan Uang Hingga Mobil Demi Bersihkan Namanya

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Detik-detik Zulham Tewas Ditabrak Maling Motor di Pintu II USU, Inilah Curahan Hati Pilu Sang Adik

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved