Ratusan Proyek di Aceh belum Dilelang, DPRA Minta Plt Gubernur Evaluasi Kinerja Pokja ULP dan SKPA

Sampai minggu ketiga April 2019 masih ada ratusan paket proyek APBA 2019 yang belum dilelang dan belum ada penetapan pemenang tender.

Penulis: Herianto | Editor: Safriadi Syahbuddin
WAkil Ketua I DPRA, Sulaiman Abda. 

Laporan Herianto | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pimpinan dan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRA, meminta Plt Gubernur Aceh mengevaluasi kembali kinerja Pokja ULP dan sejumlah SKPA.

Sebab sampai minggu ketiga April 2019 masih ada ratusan paket proyek APBA 2019 yang belum dilelang dan belum ada penetapan pemenang tender.

Wakil Ketua I DPRA, Sulaiman Abda mengatakan, dari 1.373 paket proyek strategis APBA 2019 yang dilelang 7 Januari 2019, sampai saat ini baru 318 proyek yang sudah tahap teken kontrak.

Pernyataan itu disampaikan Sulaiman Abda kepada wartawan usai Rapat Banggar Dewan dengan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan anggota TAPA, di Gedung DPRA, Rabu (24/4/2019).

"RAPBA 2019 senilai Rp 17 triliun lebih disahkan DPRA pertengahan Desember 2018. Tapi kenapa sampai 24 April 2019, baru 318 paket proyek yang dikontrakkan kepada kontraktor, seribu lagi kemana?" tanya Sulaiman.

Baca: Pemerintah Aceh Tanda Tangan Kontrak Serentak untuk 318 Paket Proyek APBA 2019

Baca: Direktur Utama PLN Sofyan Basir Jadi Tersangka, Diduga Menerima Janji Fee Terkait Proyek PLTU Riau-1

Baca: Mahathir Sebut Denda Rp 74 Triliun Jadi Alasan Proyek Kereta Cepat China Dinegosiasikan Ulang

Sementara Ketua DPRA, Muhammad Sulaiman, ketua fraksi serta ketua komisi yang yang hadir pada rapat tersebut juga mempertanyakan kinerja lelang proyek APBA 2019 yang dinilai sangat lamban.

Sebelum RAPBA 2019 disahkan, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah berjanji paket-paket strategis dan usulan dari anggota DPRA sudah bisa dilaksanakan Maret 2019.

Tapi fakta di lapangan sampai pertengahan bulan April, paket proyeknya belum juga terealisir di lapangan.

Contohnya, sebut Sulaiman Abda, tender proyek gedung Ongkologi RSUZA dan lanjutan pembangunan 4 ruang operasi tambahan RSUZA. Sampai kini belum ada penguman pemenang proyek.

“Banggar DPRA kecewa atas kinerja Pokja ULP dan SKPA dan minta Plt Gubernur mengevaluasi kembali tim Pokja ULP dan Kepala SKPA yang bekerja sangat lamban, ”ujar Sulaiman Abda.

Baca: BREAKING NEWS - Kontak Tembak dengan Polisi, Pimpinan Kelompok Bersenjata di Aceh Timur Tewas

Kepada kepala SKPA yang bekinerja rendah, sudah bisa diganti atau dimutasikan ke tempat lain. Plt Gubernur harus mencari penggantinya yang mampu bekerja cepat, tepat, dan sesuai aturan.

“Sayang masyarakat yang menanti hasil pembangunan, tapi pembangunan yang telah diamanahkan DPRA kepada pihak eksekutif berjalan sangat lambat seperti jalan kura-kura dan penyu,” ujar Sulaiman Abda.

Sementara itu, Nova Iriansyah pada rapat itu mengatakan, kritikan dan saran Banggar DPRA dijadikan masukan penting untuk pengembilan kebijakan ke depan, agar keterlambatan pelaksanaan lelang proyek bisa di atasi.

Baca: Penuhi Janjinya, Nova Cabut Surat Rekomendasi Gubernur NAD Terkait Izin Tambang PT EMM

Baca: BREAKING NEWS - Kantor Bappeda Nagan Raya Terbakar

Baca: Banyak yang Kecewa karena ILC Cuti, Karni Ilyas: Peselancar Pengalaman Tahu Kapan Harus Pulang

Penyegaran dalam lingkungan kerja, kata Nova, memang diperlukan untuk menghilangkan kejenuhan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved