Menhan Sebut Siapa pun Yang Ingin Mendirikan Negara Khilafah Akan Berhadapan dengan Tentara

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa ideologi khilafah dilarang di Indonesia.

Editor: Amirullah
TRIBUNNEWS.COM
Menteri Pertahanan RI, Jendral TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu melakukan inspeksi alutsista milik Marinir di Lapangan Bhumi Marinir, Karangpilang saat kunjungan kerja, Selasa (13/12/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa ideologi khilafah dilarang di Indonesia.

Menurutnya, ideologi tersebut dilarang karena ingin menggantikan Pancasila.

Ia bahkan mengatakan bahwa melalui organisasi Hizbut Tahrir, khilafah telah dilarang di 21 negara.

Hal itu dikatakan Ryamizard usai "Simposium Perang Mindset Pada Era Keterbukaan Informasi" di Gedung AH Nasution Kementerian Pertahanan Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019).

"Ada orang-orang lain paham lain, ujug-ujug mau masuk dan mengubah negara ini, siapa? Khilafah. Saya kasih tahu, khilafah itu sudah 21 negara melarang. Katanya Arab itu juga tidak boleh Khilafah. Itu dibubarkan, ditangkap. Di sini tidak boleh juga. Dilarang. Hanya satu, Pancasila. Yang tidak suka ya keluar dari sini. Enak sekali. Kalau tidak suka Pancasila ya keluar," kata Ryamizard.

Baca: Beredar Kabar Ustaz Abdul Somad Dipecat Sebagai Dosen karena Temui Prabowo, Ini Penjelasan Rektor

Baca: Dari Tragedi Ulee Madon, Rawatlah Hati dan Akal

Ryamizard juga mengatakan, siapa pun pihak yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan yang lain maka harus berhadapan dengan TNI.

Ia juga menjelaskan, dalam sejarah Indonesia juga pernah ada kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan yang lain.

Kelompok tersebut juga pada akhirnya harus berhadapan dengan TNI.

"Jadi yang mau merubah itu berhadap dengan tentara. Dulu juga, yang ingin mendirikan negara Islam DI/TII, Kartosuwiryo, Kahar Muzakar, itu tentara yang menghalanginya. Sekarang sama, yang mencoba mendirikan negara Islam berhadapan dulu dengan tentara. Tentara, siap-siap saja," kata Ryamizard.

Sebelumnya, Ryamizard mengungkapkan keprihatinannya atas sejumlah aksi teror di Indonesia antara lain di Jawa Timur dan di Sibolga yang dilakukan kelompok teroris.

Baca: Haji Uma Bantu Biaya Pendampingan Penderita Kelenjar Getah Bening asal Aceh Timur

Baca: BBPOM : Takjil Buka Puasa di Ramadhan Fair Idi Rayeuk Aman dari Bahan Berbahaya

Ryamizard prihatin karena aksi teror yang merupakan bentuk ancaman nyata bagi negara itu dilakukan oleh ibu yang bunuh diri dengan meledakan diri bersama anak-anaknya.

Menurutnya, hal itu adalah hal yang terlewat kejam dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang mindsetnya telah diubah ke arah yang salah.

"Saya sudah beberapa kali melihat ini bahaya. Mulai dari Jawa Timur, seorang ibu tidak mungkin membunuh anaknya. Macan saja tidak membunuh anaknya. Melukai juga tidak. Ini tidak mungkin seorang ibu. Tapi (contoh ibu membunuh anaknya karena mindsetnya diubah) mungkin, diulangi lagi di Sibolga, di Srilanka. Ini kan mindsetnya diubah," kata Ryamizard.

Untuk itu, ia mengatakan hal tersebut harus dicegah dengan berbagai upaya yang bisa dilakukan mengingat upaya mengganti konstitusi Pancasila dengan ideologi lain sangatlah berbahaya di Indonesia.

"Ini harus dicegah kalau tidak bangsa ini bubar. Jadi alat pemersatu bangsa ini Pancasila. Tidak ada kebenaran yang mendua di Republik ini," kata Ryamizard.

Tuduhan Khilafah

Mantan Ketua GNPF Ustaz Bachtiar Nasir  mengecam pihak-pihak yang menuduh jika Prabowo dekat dengan khilafah.

"Mari bersama-sama dengan Garuda Pancasila ini saya tegaskan saya Bachtiar Nasir yakin bersama Prabowo-Sandi kita akan berdaulat bersama Pancasila kita," kata Bachtiar di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2019).

"Saya pasang Garuda saya sebagai orang Indonesia, yang telah melakukan penistaan kekotoran tentang tuduhan-tuduhan khilafah yang sangat tolol itu," ujarnya.

"Saya nyatakan diri saya secara terbuka dan mengajak seluruh ulama di Indonesia, dan mengajak umat muslim di Indonesia, dan mengajak seluruh pimpinan ormas Islam di Indonesia, dan mengajak seluruh aktivis di Indonesia mari kita bangun Indonesia berdaulat bersama Prabowo-Sandi," ujarnya.

Baca: Palsukan Surat Kematian, Seorang Guru SD Tak Mengajar Selama 7 Tahun Dapat Total Gaji Rp435 Juta

Ustaz Bachtiar Nasir saat berorasi di depan ratusan pendukung Prabowo-Sandi dalam acara syukuran kemenangan di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019). (Tribunnews.com/ Rizal Bomantama)

Prabowo-Sandi, menurutnya, akan membuat masyarakat menjaga nilai Pancasila khususnya sila pertama.

Dia juga meyakini, dengan kepemimpinan Prabowo-Sandi, semua pemeluk agama di Indonesia tak akan terpecah belah.

"Keimanan kita akan semakin kokoh kepada ketuhanan yang maha esa dan apa pun agamanya Insya Allah kita akan bersatu di Indonesia," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menhan: Yang Mau Mencoba Mendirikan Negara Khilafah Akan Berhadapan dengan Tentara

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved