Breaking News

Listrik Kembali Mengulah

Sistem kelistrikan di Aceh kembali mengulah tepat saat memasuki bulan Ramadhan 1440 hijriah

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Listrik Kembali Mengulah
JEFRI ROSIADI,General Manager PLN Aceh

* Akibat Gangguan Gardu Belawan

BANDA ACEH - Sistem kelistrikan di Aceh kembali mengulah tepat saat memasuki bulan Ramadhan 1440 hijriah. Seperti beberapa Ramadhan sebelumnya, Aceh kembali mengalami pemadaman listrik akibat gangguan dari luar Aceh, tepatnya kerusakan pada peralatan gardu induk (GI) di pembangkit listrik Belawan.

Insiden di pembangkit Belawan itu terjadi pada Kamis (9/5) sekira pukul 02.45 WIB atau saat masyarakat hendak makan sahur, menyebabkan listrik padam serentak di Medan, Banda Aceh, dan sebagian besar wilayah Aceh.

Di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar sendiri, listrik padam dalam durasi berbeda. Di Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, contohnya, listrik padam menjelang sahur dan menyala kembali sekitar pukul 4.30 WIB. Sedangkan di kawasan Ulee Kareng, Banda Aceh, listrik baru menyala saat azan subuh berkumandang.

Amatan Serambi pada Kamis siang hingga tadi malam, suplai listrik beberapa kali mati dan menyala (byar pet) dalam waktu berdekatan. Tadi malam, sejumlah fasilitas publik seperti swalayan, apotek, dan masjid menjadi gelap gulita karena listrik padam. Bahkan beberapa Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tak bisa diakses sebab jaringan mendadak error. Empat ATM, masing-masing milik Bank Mandiri, Bank Aceh Syariah, BNI, dan BRI pada gerai ATM di depan Kantor Harian Serambi Indonesia semua tak dapat digunakan saat listrik mati berjam-jam tadi malam.

Tidak sedikit pula warga yang menanyakan kepada Serambi tentang gangguan tersebut. Mereka merasa khawatir kondisi itu dapat merusak alat-alat elektronik rumah tangga seperti AC, kulkas, mesin cuci, TV, dan lainnya.

“Praktis kami sahur dalam gelap. Nyan na lom lakee dua periode, lestrek han ek diuroh (ada pula cerita minta dua periode, listrik pun tak mampu diurus),” ujar Imran, warga Ulee Kareng, kepada Serambi.

Safriadi, warga Lampaseh Aceh, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh mengatakan, listrik di wilayahnya padam dari sebelum sahur dan baru menyala setelah shalat Subuh.

Hal yang sama juga diungkap oleh Ibrahim warga Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. “Untungnya kemarin baru beli lampu emergency. Saya sudah bilang pada istri, enggak apa-apa, pihak PLN sudah menjamin listrik pasokan listrik selama Ramadhan. Tapi istri saya tetap tak percaya dan bersikeras membeli lampu emergency. Dan firasatnya terbukti,” ujar Ibrahim sambil terkekeh.

Masyarakat Meukek di Aceh Selatan juga mengalami hal serupa. “Pas kami shalat Tarawih di masjid, listrik padam total. Tapi syukurlah, setelah Tarawih selesai, listrik pun menyala,” lapor Yuyun Nalisma, warga Labuhan Tarok, Meukek, Aceh Selatan.

Sementara itu dari Aceh Barat dilaporkan, listrik kembali padam pada sejumlah titik di kabupaten itu pada Kamis (9/5) malam, seperti diinformasikan Keuchik Gampong Baro KB, Kecamatan Woyla Timur, M Nasir. “Listrik di kampung kami padam mulai pukul 20.00 dan kembali menyala sekira pukul 21.00 lebih. Pendeknya, saat shalat Terawih terpaksa dinyalakan genset, “ kata M Nasir.

Bukan saja di desanya, kata M Nasir, tetapi semua desa di Kemukiman Krueng Bhee yang berjumlah 13 desa juga padam listrik.”Kami sangat terganggu dengan kondisi listrik seperti ini. Harapan kami PLN segera menormalkannya kembali karena saat ini bulan Ramadhan, “ kata Nasir.

Ia tambahkan, selama tiga hari terakhir sudah lima kali listrik padam di Kemukiman Krueng Bhee. “Sahur tadi pagi terpaksa kami menggunakan lampu teplok di tengah situasi minyak tanah sulit didapat,” keluhnya.

Listrik padam juga dirasakan warga yang menetap di Alue Peunyareng, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat. “Daerah kami listrik sempat padam sekitar setengah jam, “ katanya.

General Manager PLN UIW Aceh, Ir Jefri Rosiadi saat ditanyai kemarin mengungkapkan, padamnya listrik di sebagian Aceh akibat pembangkit-pembangkit yang ada di Medan dan Aceh ke luar dari sistem pada saat bersamaan. Penyebab utamanya yaitu gangguan akibat kerusakan peralatan di gardu induk Belawan. “Hal ini menyebabkan beberapa pembangkit ke luar sistem, sehingga sebagian Medan dan Aceh terjadi pemadaman,” katanya.

Menurut Jefri, petugas masih melakukan perbaikan dan pengaturan beban agar listrik di kedua provinsi bertetangga ini dapat kembali normal.

Dia tambahkan, cuaca bisa menjadi penyebab dari gangguan tersebut. “Namun, untuk pastinya, petugas masih mempelajari dari data yang ada,” jelas dia.

GM PLN Aceh mengatakan, meskipun hingga saat ini kerusakan peralatan di gardu induk Belawan sudah diatasi, akan tetapi dampak dari kejadian itu masih terasa di PLTU Nagan 1 dan 2. “PLTU Nagan Raya harus start lagi sejak pagi (kemarin). Semoga menjelang malam (9/5) sudah bisa masuk ke sistem, kalau tidak ada kendala,” harapnya.

Manager Komunikasi PLN UIW Aceh, T Bahrul Halid menambahkan, sampai saat ini PLTU Nagan Raya Unit 1 dan 2 yang terdampak oleh insiden di Belawan itu belum dapat beroperasi. Pembangkit listrik itu harus start lagi dan hingga kini belum bisa masuk ke sistem. Kondisi itu mengharuskan terjadinya pemadaman/penyalaan bergilir pada sub sistem Aceh.

“Dengan terpaksa kami lakukan penyalaan bergilir di daerah Lhokseumawe, Bireuen, Pidie, Pidie Jaya, Takengon, Bener Meriah, Banda Aceh, Meulaboh, Nagan Raya, Blangpidie, dan sekitarnya,” sebut Bahrul, seraya memohon maaf atas ketidaknyamanan itu.

Menurut Bahrul, saat ini petugas masih berusaha melakukan perbaikan dan pengaturan beban kembali.

Dalam keterangan terdahulu, General Manager PLN UIW Aceh, Jefri Rosiadi menyebut PLN menyiapkan daya tambahan listrik 200 megawatt (MW) dari PLTU Pangkalan Susu, Sumatera Utara (Sumut), untuk persiapan penyediaan tambahan daya listrik pada Ramadhan dan Lebaran nanti di Aceh.

Jefri yang saat itu didampingi Kadis ESDM Aceh, Mahdinur dan Manajer Komunikasi PLN UIW Aceh, T Bahrul Halid, menyampaikan hal itu di ruang rapat pimpinan PLN Wilayah Aceh, Banda Aceh, Kamis (2/5).

“Beban puncak daya listrik di Aceh pada Bulan Puasa dan Lebaran 1440 Hijriah nanti diperkirakan sekitar 450 megawatt dan untuk cadangan penyuplai tambahan, jika ada gangguan atau kerusakan, sudah kita siapkan dari PLTU 3 Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumut, sebesar 200 MW,” kata Jefri. Untuk menjaga gangguan listrik pada Ramadhan ini, kata Jefri, pihaknya juga sudah melakukan gelar pasukan persiapan penanganan gangguan listrik yang terjadi menjelang puasa, bulan puasa, dan Idul Fitri 1440 nanti.

Bahkan Jefri menambahkan, sangat kecil kemungkinan akan terjadi pemadaman listrik dalam Bulan Puasa dan Lebaran nanti akibat kekurangan daya listrik, kecuali karena kondisi alam, seperti puting beliung, banjir, longsor, pohon tumbang, dan gangguan hewan, meski untuk penanganan itu juga sudah disiapkan pasukan penanganan. (fit/riz/her)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved