Fakta Baru Pak Jenggot Terduga Teroris di Bogor, Siapkan 6 Bom untuk Target 22 Mei di Gedung KPU

Salah satu target dari jaringan ISIS di Indonesia ini adalah membuat kekacauan pada tanggal 22 Mei 2019 mendatang di Gedung KPU, Jakarta.

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnewsbogor/Yudistira Wanne
Densus 88 Antiteror Polri hari ini menggelar olah TKP di kediaman terduga teroris ED alias Pak Jenggot di Kampung Nanggewer, RT 02/03, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (17/5/2019). 

Dedi menyebut, jaringan teroris ini sudah melakukan beberapa serangkaian aksi teror bom diantaranya yang terjadi di Mapolres Surakarta pada 5 Juli 2016 silam.

Selain itu, jaringan Firkih Abu Hamzah ini juga terkoneksi dengan kelompok teroris lainnya yakni mujahidin Indonesia Timur dan kelompok Santoso di Poso.

Sementara, terduga E ini ditangkap dari hasil pengembangan kasus terorisme di Jawa Tengah.

"Ini berbeda dengan kelompok JAD Lampung, JAD Bekasi dan JAD Jawa Tengah. Dulu kelompok ini memang JAD, tapi sudah pecah menjadi jaringan Firkih Abu Hamzah. Abu Hamza sendiri saat ini masih berada di Suriah," tuturnya.

U Lebih lanjut, tujuan dari aksi teror yang dilakukan oleh kelompok jaringan Abu Hamzah ini untuk membuktikan bahwa mereka masih eksis.

Instruksinya pun jelas dan langsung dari Suriah agar setiap jaringannya melakukan aksi.

Kata Dedi, terlebih saat di bulan puasa ini menjadi momen bagi kelompok mereka untuk menjalankan rencananya.

"Aksi saat bulan Ramadan dan secara kebetulan pada 22 Mei nanti pengumuman Pemilu dijadikan sasaran untuk memunculkan eksistensinya," kata dia.

Sepak terjang Pak Jenggot

Sepak terjang tersangka teroris Endang alias Abu Rafi alias Pak Jenggot (51) terhenti, setelah dilakukan penangkapan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Kelurahan Nanggewer RT 002 RW 003, Kecamatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, sepak terjang Endang cukup panjang dimulai ketika dia terpapar paham radikalisme lebih dari lima tahun lalu.

"Lebih dari 5 tahun dia terlibat terorisme karena jaringannya dengan TH (gurunya) cukup panjang, kemudian dengan kelompok lainnya masih memiliki koneksi artinya mereka ini cukup berpengalaman," ungkapnya saat ditemui, di Cibinong, Sabtu (18/5/2019).

Dari hasil pemeriksaan, rupanya Endang tergabung dalam jaringan terorisme kelompok Firqoh Abu Hamzah yang merupakan pecahan dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Tengah.

Kelompok ini juga masih memiliki hubungan dengan kelompok teroris lainnya seperti Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, JAD Lampung, JAD Bekasi, dan JAD Si Bolga.

Jaringan ini lebih dikenal militan dan berbahaya karena telah melakukan beberapa serangkaian serangan bom di antaranya di Mapolres Surakarta beberapa tahun yang lalu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved