Rutin Jelang Lebaran di Abdya, Harga TBS Sawit Anjlok
Kelapa sawit merupakan produk perkebunan unggulan setelah pala di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)...
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
Peristiwa Rutin Jelang Lebaran di Abdya, Harga TBS Sawit Terpuruk Sangat Meresahkan Petani
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Kelapa sawit merupakan produk perkebunan unggulan setelah pala di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
Kawasan Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee merupakan sentra perkebunan kelapa sawit rakyat yang dikembangkan sekitar 10 tahun terakhir.
Produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ditampung pedagang, kemudian dijual sebagai bahan baku Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang beroperasi di kawasan Kabupaten Nagan Raya.
Sedangkan di Kabupaten Abdya sendiri hingga sekarang belum punya satu pun PKS, meski merupakan kebutuhan industri sangat-sangat mendesak.
Dikatakan kebutuhan mendesak karena pengusaha Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di sana kerap mempermainkan harga pada waktu tertentu sehingga sangat meresahkan petani sawit di Abdya.
Jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H/2019 M, peristiwa rutin itu pun kembali terjadi.
Harga TBS kelapa sawit di tingkat petani Kabupaten Abdya kembali terpuruk. Para petani sawit resah dikarenakan pendapatan yang diperoleh tidak mampu memenuhi kebutuhan lebaran sangat beragam.
Baca: BREAKING NEWS: Don Muzakir, Ketua Relawan Prabowo Aceh Jadi Tersangka, Ditahan di Mapolda Aceh
Baca: BI dan Tiga PTN di Aceh Jalin Kerja Sama Program Beasiswa, Ini Nama-Nama PTN
Baca: AHM Hadirkan Warna Baru pada Honda PCX
Pantauan Serambinews.com, Rabu (22/5/2019), harga TBS kelapa sawit di tingkat petani di Kecamatan Kuala Batee dan Babahrot, Abdya, berkisar antara Rp 670 sampai Rp 720 per kilogram (kg). Harga TBS kelapa sawit di tingkat petani sampai akhir April lalu berkisar antara Rp 950 sampai Rp 1.000 per kg, kemudian memasuki bulan Mei turun secara berlahan dan sampai tanggal 18 Mei pada kisaran Rp 800 sampai Rp 850 per kg.
M Salem, salah seorang pedagang pengumpul di Kuala Batee dihubungi Serambinews.com mengaku membeli sawit dari petani dengan harga Rp 670 per kg sejak tanggal 19 Mei lalu. Sedangkan Muhib, salah seorang pedagang di Kecamatan Babahrot menampung sawit dari petani Rp 720 per kg. “Harga beli tersebut selama tiga hari terakhir,” katanya.
Turunnya harga TBS kelapa sawit, menurut pedagang disebabkan harga TBS sawit yang ditampung di pabrik juga menurun sejak awal Mei lalu. Terutama di Pabrik Raja Marga di Alue Rambot, Kecamatan Darul Kamur dan beberapa pabrik kelapa sawit yang beroperasi di kawasan Gunung Trans, Kabupaten Nagan Raya.
Harga TBS kelapa sawit yang ditampung pengusaha pabrik pengolahan minyak kelapa sawit dari pedagang sekarang ini (harga papan) berkisar antara Rp 860 per kg sampai Rp 920 per kg. “Selisih harga beli antara pedagang pengumpul dengan pengusaha pabrik kelapa sawit sebesar Rp 200 per kg untuk ongkos angkut dan keuntungan pedagang,” kata salah seorang pedanag pengumpul.
Sementara itu informasi yang berkembang bahwa peristiwa anjlok harga TBS kelapa sawit menjelang hari raya diduga merupakan permainan pegusaha pabrik kelapa sawit (PKS). Penyebabnya, pengusaha PKS banyak mengeluarkan ‘THR’ menjelang hari raya. “Pengusaha tak mau rugi, biaya yang dikeluarkan untuk ‘THR’ dibebankan kepada petani dengan cara menurunkan harga beli TBS sawit,” kata salah seorang pedagang.
Bahkan diperkirakan harga TBS kelapa sawit semakin terjun bebas sampai beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Sedangkan petani tidak ada pilihan lain kecuali menjual TBS kelapa sawit yang baru dipenen dengan harga murah.
Seperti diberitakan harga TBS sawit anjlok selama kurun waktu satu tahun terakhir atau sejak Maret tahun 2018 lalu. Dari harga sekitar antara Rp 1.320 sampai Rp 1.500 per kg, turun perlahan lahan sampai harga titik terendah hanya Rp 700 per kg. Dampak penurunan harga sangat drastis mengakibatkan banyak kebun milik petani di Abdya yang terlantar, bahkan ada yang tidak dipanen, khususnya kebun lokasi medan yang berat.
Harga TBS kelapa sawit mulai membaik sekitar awal maret 2019 lalu sampai menyentuh harga Rp 1.000 per kg di tingkat petani. Tapi, tiba-tiba sejak awal Mei ini harga TBS sawit kembali terpuruk menjelang hari raya sehingga sangat mengecewakan petani setempat.(*)