Kisah Korban Kerusuhan Aksi 22 Mei, Dijarah hingga Diteror Depan Rumah
Hal ini karena ada perusuh yang terlibat aksi saling lempar batu dengan aparat keamanan hingga melakukan sejumlah perusakan.
"Rokok, banyak yang rokok," ujarnya dengan raut kecewa.
Diceritakannya saat itu dirinya tak sedang di warung, saat tahu warungnya dijarah, ia kabur menyelamatkan diri.
"Saya waktu itu lagi di tanah kosong, terus ke sana lagi, menyelamatkan diri," ungkapnya.
Karena aksi anarkis sekelompok orang tersebut, Usma mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 6 juta.
"Banyak sih, kira-kira enam jutaan lah," kata Usma yang kecewa.
Baca: Gugat Hasil Pilpres ke MK, Ini Tuntutan BPN Prabowo-Sandi dan Syarat yang Harus Disiapkan
Baca: Anggota Tim Hukum Sengketa Pilpres di MK Bentukan TKN Jokowi-Maruf, Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketua
Lihat dari menit ke-0:35
Mobilnya Dibakar Massa
Kisah mencekam lainnya juga dialami oleh seorang warga, bernama Dharma.
Diceritakannya, saat itu ia dan warga lainnya mendengar ada kericuhan, dikutip dari Kompas.com, Rabu (22/5/2019).
Ia lalu melihat ada pembakaran ban di depan markas FPI, yang berada di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat.
Tak hanya ban, Dharma juga melihat massa menggunakan bom molotov.
Karena curiga, ia mendapati mobil Sigra 2017 nya telah hangus ikut terbakar.
"Saya curiga mobil saya kena, ternyata benar pas keluar mobil sudah kebakar," ujar Dharma.
Ia langsung masuk di rumahnya yang berada di asrama haji untuk berlindung,
Situasi mencekam lainnya juga ia rasakan saat ratusan massa berteriak dari jalan meminta warga untuk keluar rumah.