Ketua Harian PeTA Aceh : Pemikiran Muzakir Manaf tak Rasional
Mencermati pernyataan H Muzakir Manaf atau yang sering disapa Mualem di Medsos maupun di Media online lainnya tentang keinginannya memperjuangkan..
Penulis: Taufik Zass | Editor: Jalimin
Ketua Harian PeTA Aceh : Pemikiran Muzakir Manaf tak Rasional
Laporan : Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Mencermati pernyataan H Muzakir Manaf atau yang sering disapa Mualem di Medsos maupun di Media online lainnya tentang keinginannya untuk memperjuangkan kembali Referendum untuk Aceh, Ketua Harian Front Pembela Tanah Air (PeTA) Aceh, T Sukandi angkat bicara.
T Sukandi menilai pernyataan Mualem itu hanyalah dalih pembenaran yang menganggap Pemerintah NKRI tidak jelas.
"Muzakir dengan pikiran terbatasnya menilai bahwa Indonesia berpotensi akan di jajah oleh bangsa Asing? Pemikiran yang sempit ini ini lahir dari tekanan keadaan dimana Muzakir adalah kandidat Calon Gubernur Aceh yang kalah bertarung di Pilgub Aceh di 2017 yang lalu," kata T Sukandi kepada Serambinews.com, Rabu (29/5) malam.
Menurutnya, alasan beban mental lainnya adalah Mualem sebagai Ketua Partai Aceh (PA) dalam Pemilu legislatif 2019 yang baru saja dilaksanakan suara Partai yang dipimpinnya mengalami penurunan perolehan suara yang dapat di katagorikan drastis.
"Ini membuat pikiran beliau semakin galau ditambah lagi dengan kalahnya Prabowo di Pilpres yang sedang berproses hukum MK," paparnya.
Dengan kondisi tersebut, lanjut T Sukandi, maka semua mimpi indah dan harapan Mualem sirna bagaikan sebuah bangunan pasir di bibir pantai yang disapu ombak gelombang laut.
"Maka hal inilah yang membuat pikiran beliau menjadi tidak rasional dengan keinginan kembali memperjuangkan Referendum untuk memerdekakan Aceh seperti Timor Leste," paparnya.
Oleh karena itu, T Sukandi sebagai Ketua Harian PeTA Aceh menilai apa yang disampaikan H Muzakir Manaf tentang Referendum itu adalah bentuk pembangkangan terhadap Konstitusi.
Baca: Jelang Idul Fitri, Danlanud SIM Minta Prajuritnya Budayakan Keselamatan dan Keamanan
Baca: Penarik Ojek dan Buruh Terima Paket Hari Raya dari Pemkab Pidie Jaya
Baca: Pembelian Sepmor Penghulu Kute di Aceh Tenggara Gunakan Dana Desa, Ini Penjelasan LSM LP3AD
"Alasan faktual lainnya pendapat Muzakir Manaf itu adalah pendapat pribadi atau kelompoknya. Pendapat itu tidak sama sekali mengakomodir suara masyarakat Aceh. Oleh karena itu silakan saja beliau membuat pernyataan apapun akan tetapi pernyataan itu jangan mengatasnamakan suara masyarakat Aceh," pesannya.
Pada kesempatan itu, T Sukandi juga menyampaikan apresiasi kepada TNI dan Polri dalam menjaga keutuhan NKRI.
"Saya sebagai Ketua PeTA Aceh mengapresiasi TNI dan Polri dalam menjaga keutuhan NKRI Harga Mati," pungkasnya.(*)