Tragedi Tiananmen - Massa yang Protes Pemerintah China Dibubarkan Hingga Berujung Pembantaian

Puluhan tank dikerahkan untuk membantu tentara "membersihkan kembali" Lapangan Tiananmen dari aksi demonstrasi yang dimulai sejak 27 April 1989

Editor: Muhammad Hadi
(MANUEL CENETA / AFP)
Foto ini diambil pada 6 Juni 1989 memperlihatkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) didukung puluhan tank mengamankan jalan raya Changan yang menuju Lapangan Tiananmen, Beijing. 

Pemerintah China sempat membuat peringatan keras.

Namun, demonstrasi besar yang digelar pada 27 April 1989 seperti memperlihatkan bahwa mahasiswa tak peduli dengan ancaman pemerintah.

Mahasiswa yang berasal dari lebih 40 universitas bergerak menuju Lapangan Tiananmen.

Aksi demonstrasi ini juga didukung oleh buruh, pekerja, kalangan intelektual, hingga pegawai negeri.

Baca: Ini Deretan Perusahaan Sukses yang Dimiliki Mantan Tentara

Pada pertengahan Mei, diperkirakan lebih dari 1 juta orang memenuhi Lapangan Tiananmen, tempat Mao Zedong memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat Cina (RRC) pada 1949.

Pada 20 Mei 1989, Pemerintah China menetapkan darurat militer di Beijing, seiring jumlah massa yang semakin besar.

Pemerintah China mengerahkan tentara dan tank ke Ibu Kota untuk membubarkan aksi demonstran.

Diketahui, sebanyak 30 divisi tentara dari tujuh wilayah atau sekitar 250.000 pasukan militer dikirim ke Beijing melalui udara atau kereta api.

Namun, ketika tentara ingin masuk ke pusat kota, mereka diadang oleh para demonstran dengan cara memblokir jalan utama.

Demonstran juga mengelilingi kendaraan militer sehingga aparat kesulitan bergerak.

Tak hanya itu, pengunjuk rasa bahkan membujuk tentara untuk bergabung dalam aksi demonstrasi.

Pada 23 Mei 1989, akibat tidak adanya akses jalan untuk maju, pasukan tentara berhasil dipukul mundur ke pinggiran Kota Beijing oleh para demonstran.

Tindakan penarikan mundur itu disinyalir sebagai pertanda baik bagi aksi demonstrasi.

Namun, gerakan mahasiswa tidak sadar bahwa sebenarnya pihak militer tengah memobilisasi untuk melakukan serangan pamungkas.

Tidak lama setelah itu, muncul perpecahan di tengah pengunjuk rasa, karena tidak adanya kepemimpinan dan tujuan yang jelas dari aksi itu.

Baca: Ini 8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah, Simak Rumus Perhitungannya

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved