Unsyiah Siap Ambil Alih Penyertaan 30 Persen Saham Pemerintah Aceh di Perta Arun Gas

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) siap ambil alih penyertaan saham Pemerintah Aceh sebesar 30 persen di Perusahaan Perta Arun Gas (PAG).

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Yusmadi
FOTO UNSYIAH
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Dr Tanri Abeng MBA berbincang dengan Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng seusai memberi kuliah umum di Unsyiah, Senin (25/3/2019). 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -- Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)  siap ambil alih penyertaan saham Pemerintah Aceh sebesar 30 persen di Perusahaan Perta Arun Gas (PAG). 

Kesiapan itu ditegaskan Rektor Unsyiah Prof. Samsul Rizal MEng menanggapi masih kosongnya saham Pemerintah Aceh di Perta Arun Gas, perusahaan regasifikasi yang yang memanfaatkan aset bekas PT Arun.

"Kita Unsyiah siap mencarikan dana segar sebagai penyertaan saham Aceh di Perta Arun Gas. Kalau Pemerintah Aceh tak juga menyetorkan sahamnya, berikan ke Unsyiah, kita siap," ujar Prof Samsul Rizal dalam percakapan dengan Serambinews.com, di Jakarta, Minggu (14/72019) malam.

Pemerintah Aceh mendapat 30 persen saham PT Perta Arun Gas (PAG)--perusahaan dibentuk Pertamina dalam mengelola gas  di bekas kilang PT Arun NGL Co yang sejak Oktober 2014 dijadikan terminal regasifikasi.

Sedangkan 70 persen lagi saham PAG merupakan milik Pertamina.

Menurut Rektor Unsyiah sejak perusahaan dibentuk, sampai sekarang Pemerintah Aceh belum menyetorkan penyertaan modalnya sebesar 30 persen itu.

Ia sangat menyayangkan, sebab Pemerintah Aceh tidak mendapat keuntungan apapun, lantaran tidak menyertakan modal.

"Padahal kita tahu, Perta Arun Gas tiap tahun meraup untung. Tapi keuntungan itu hanya melintas di depan mata kita saja, karena Aceh tak setor modal," lanjut Prof Samsul Rizal.

Ia mengingatkan Pemerintah Aceh tidak bisa mendiamkan hal ini, melainkan harus dicari jalan keluarnya, sehingga keuntungan Perta Arun Gas juga dinikmati Aceh.

"Nah, kalau Pemerintah Aceh tak sanggup, serahkan ke Unsyiah, biar kami yang setorkan modal yang 30 persen itu," tukas rektor.

Sebelumnya Prof Samsul Rizal menyarankan agar Pemerintah Aceh menggunakan dana Silpa Aceh 2,7 triliun sebagai penyertaan modal Perta Arun Gas.

"Dana Silpa itu juga digunakan untuk tambahan modal di Bank Aceh Syariah dan penyertaan modal PT Patriot Nusantara yang mengelola Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe," tambahnya.

Perta Arun Gas diresmikan pada 2014 oleh Menko Perekonomian Chairil Tanjung.

Ketika itu Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh dijabat tokoh sentral mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dr. Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved