TERUNGKAP Bahaya Dibalik FaceApp, Pihak Aplikasi Bisa Saja Komersilkan Foto-fotomu tanpa Seizin Anda
Sekelompok orang menduga perusahaan pembuat aplikasi ini menunggangi produk mereka untuk mengambil data pengguna.
Menurutnya, pengembang aplikasi serupa bakal sulit mempelajari bagaimana algoritma FaceApp bekerja.
Steven Murdoch, peneliti di University College London, sepakat dengan penilaian tersebut.
"Akan lebih baik bagi privasi publik saat perubahan foto terjadi di ponsel mereka, walau prosesnya akan lebih lambat, menggunakan lebih banyak baterai, dan memungkinkan teknologi FaceApp dicuri," kata Murdoch kepada BBC News.
Pengacara asal Amerika Serikat, Elizabeth Potts Weinstein berkata, syarat dan ketetentuan aplikasi itu memuat pernyataan bahwa foto pengguna dapat digunakan untuk keperluan komersil, salah satunya iklan FaceApp.
Lance Ulanoff, pimpinan redaksi di situs berita teknologi Lifewire, menanggapinya dengan menunjuk syarat dan ketentuan penggunaan Twitter yang memuat klausa serupa.
Apakah pengguna mengetahui perihal ini?
Bagi beberapa orang, ini adalah inti persoalan.
Pegiat hak privasi, Pat Walshe, mempersoalkan kebijakan FaceApp yang menyebut data pengguna dapat dilacak untuk kepentingan iklan.
FaceApp juga menyertakan Google Admob yang menghubungkan iklan Google kepada pengguna.
Walshe berkata kepada BBC, kebijakan ini dilakukan dalam nuansa yang tidak jelas.
"Ketentuan ini gagal memberi pilihan dan kontrol penuh kepada pengguna," ujarnya.
Sementara itu, Goncharov menyebut kebijakan privasi FaceApp sangat umum.
Menurutnya, pengelola aplikasi itu tidak menyebarkan data pengguna untuk tujuan iklan.
Goncharov mengatakan, FaceApp meraup keuntungan dari fitur premium berbayar.
"Ketentuan FaceApp memungkinkan perusahaan secara efektif berbuat apapun terhadap foto pengguna.
Ini cukup mencuatkan pernyataan, walau awam dilakukan," kata Steven Murdoch dari University College London.
"Banyak perusahaan aplikasi tahu hampir semua orang tidak membaca kebijakan privasi, sehingga mereka meminta beragam hak, siapa tahu itu dapat berguna, walau dalam rencana umum itu tidak mereka butuhkan," ujar Murdoch.
Apa lagi yang perlu dikatakan FaceApp?
Goncharov mengutip pernyataan FaceApp bahwa mereka hanya mengunggah foto yang dipilih pengguna.
"Kami tidak pernah memindahkan foto lainnya ke pusat data kami," ujarnya.
"Kami barangkali menyimpan foto yang diunggah ke pusat penyimpanan data.
Tujuan utamanya adalah performa dan lalu lintas data."
"Kami ingin memastikan pengguna tidak mengunggah foto berulang kali untuk setiap proses pengubahan foto."
"Sebagian besar foto dihapus dari penyimpanan kami 48 jam setelah pengunggahan," kata Goncharov.
Penyataan yang sama menyebut, saat FaceApp menerima permintaan pengguna untuk menghapus data, tim di balik sistem operasi aplikasi itu sebenarnya telah kelebihan informasi pelanggan.
FaceApp menyarankan pengguna memasukkan permintaan itu ke bagian pengaturan dan bantuan. "Laporkan kesalahan dan tambahkan 'privasi' dalam permohonan tersebut."
FaceApp juga mengklaim tidak mengirim data pengguna mereka ke Rusia.
Komisi Informasi Inggris (ICO) berkata kepada BBC bahwa mereka ikut memperhatikan kecemasan terkait FaceApp dan akan mempertimbangkan operasional aplikasi itu.
"Kami menganjurkan publik masuk ke aplikasi tertentu untuk mengecek yang bakal dilakukan pada data privasi mereka dan tak memberi informasi rinci sampai penggunaannya benar-benar jelas," kata juru bicara ICO.
TERUNGKAP FaceApp yang Lagi Tren Kuasai Komersilkan Foto-fotomu tanpa Seizin Anda
TAUTAN: FaceApp: Bisakah Anda percaya pada aplikasi pengubah foto wajah buatan Rusia?
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul TERUNGKAP FaceApp yang Lagi Tren Kuasai Komersilkan Foto-fotomu tanpa Seizin Anda
Editor: Tariden Turnip