6 Bulan Pipa Induk IPA Blangpidie Pecah dan Tak Bisa Diperbaiki, Petugas PDAM Gunong Kila ‘Menyerah’

Instalasi Pengolahan Air (IPA) Unit Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dibangun sekitar tahun 2012 lalu...

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Sejak Februari hingga Maret 2019, sejumlah pekerja memperbaiki pipa induk dari IPA Unit Blangpidie, Abdya yang pecah dan bocor di kawasan Gunung Luboek Teumanggung, Gampong Babah Lueng, Kecamatan Blangpidie, Abdya. 

Enam Bulan Pipa Induk IPA Blangpidie Pecah dan Tak Bisa Diperbaiki, Petugas PDAM Gunong Kila ‘Menyerah’

Lapopran Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Instalasi Pengolahan Air (IPA) Unit Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dibangun sekitar tahun 2012 lalu.

Bak penampungan air dibangun di atas Gunung Luboek Teumanggung, Desa Babah Lueng, Blangpidie, memanfaatkan sumber air dari aliran Krueng Beukah yang ditarik dengan mesin pompa.

Sejak  dibangun, IPA Unit Blangpidie tidak berfungsi maksimal, malah kemudian tak berfungsi sama sekali.
Pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gunoeng Kila, kemudian melakukan perbaikan sejak awal Januari  2019 dengan mereperasi perbaikan mesin pompa yang rusak berat.

Setelah pompa berhasil ditangani, namun ketika dilakukan pengetesan distribusi air ternyata persoalan lain mucul, pipa induk pecah dan bocor sejumlah titik. Lalu, pipa pecah dan bocor diganti yang pekerjaannya dilaksanakan sejak awal Februari lalu.

         
Setelah perkerjaan menghabiskan waktu enam bulan tanpa hasil dikarenakan pipa pecah yang ditemukan terus bertambah.

Petugas PDAM Gunong Kila dilaporkan ‘menyerah’ sehingga aktivitas perkerjaan lapangan sudah terhenti.
Eksesnya,  IPA Unit Blangpidie tidak ada kepastian untuk berfungsi mendistribukan kebutuhan air bersih warga yang berdomisili di Kecamatan Blangpidie.

Kemudian mensuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat   di sebagian Kecamatan Susoh. Distribusi dilakukan   melalui jaringan pipa baru dibangun 2018 lalu dari Gampong Keude Paya, Blangpidie menuju Sangkalan, Susoh. Jaringan pipa baru dibangun Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim dan LH) Abdya sumber anggaran DAK (dana alokasi khusus) 2018.

Baca: Personel Polres Aceh Barat Tangkap Pengedar Sabu 25,64 Gram

Baca: Senator Fachrul Razi Yakin DOB Kota Panton Labu akan Terwujud

Baca: Tgk Faisal Lantik Ketua STIS NU Aceh dan 10 Pejabat Baru

Bersamaan dengan pembangunan jaringan pipa juga dipasang 100 unit SR (sambungan rumah) untuk warga Gampong Keude Paya, Kecamatan Blangpidie dan Gampong Meunasah, Sangkalan, Kecamatan Susoh.

“Jaringan baru tak berfungsi, bahkan 10 SR yang sudah dipasang, sebagian besar telah rusak,” kata Jamil Ikhsan, warga Sangkalan kepada Serambinews.com, Selasa (23/7/2019).

Warga yang sulit memperoleh air bersih sangat kecewa dengan tidak kunjung berfungsi IPA Unit Blangpidie. Padahal, jaringan pipa baru itu dijanjikan berfungsi mensuplai kebutuhan air bersih Februari atau Maret 2019.

“Kenyataannya, hingga sekarang tetesan air pun tidak keluar,” kata Marwan, warga Gampong Keude Paya, Blangpidie.

Dampak tidak berfungsi pipa dan SR yang dipasang tahun lalu, masyarakat Gampong Keude Paya masih mengandalkan sumber air dari sumur bor dengan air keruh.

Sedangkan pasokan air bersumber dari intake Alue Mangota (Babah Lhok), Blangpidie sudah lama terhenti akibat jaringan pipa di pinggir Jalan Nasional, kawasan SPBU Keude Paya mengalami pecah.

Kesulitan mendapatkan air layak dikonsumsi juga sangat dirasakan warga Gampong Meunasah sampai Padang Panjang, Sangkalan, Kecamatan Susoh. Jamil Ikhsan menjelaskan, pemerintah sepertinya hanya mementingkan proyek pemasangan jaringan pipa, tapi setelah pipa dipasang dibirakan tidak berfungsi.

Bahkan jaringan pipa air bersih sudah dipasang di kawasan Desa Padang Panjang, Susoh sekitar 5 tahun lalu, dilanjutkan dengan pemasangan SR.

Baca: Darwati A Gani Dilantik Sebagai Ketua Pengprov ISSI Aceh

Menurut Jamil Ikhsan, SR SR yang sudah dipasang itu menjadi hiasan saja sehingga menjadi mainan anak-anak sampai mengalami kerusakan.           

Dirut PDAM Gunoeng Kila, Rosi Padedi SST yang dihubungi Serambinews.com, Selasa (23/7/2019) menjalaskan, tidak berfungsi jaringan pipa dan SR baru tersebut dikarenakan pipa indul IPA Unit Blangpidie yang bocor di banyak tempat belum berhasil diperbaiki.

Perbaikan dilaksanakan sejak awal Februari hingga sekarang sudah ditangani tidak kurang 35 titik pipa bocor sejak lokasi bak penambungan di Gunung Luboek Teumanggung sampai lokasi Simpang Tiga, Gampong Babah Lueng atau sudah melewati bendungan irigasi Kuta Tinggi.

“Ketika kita tes, air sudah bisa sampai llokasi Simpang Tiga atau lokasi rumah Bang Gadeng, namun tekanan air kembali lemah. Setelah kita periksa, ditemukan lagi pipa pecah antara gunung satu dan dua kawasan Gunung Luboek Teumanggung,” kata Rosi Padedi. 

Dirut PDAM Gunoeng Kila menjelaskan kegiatan perbaikan pipa bocor sudah terhenti sekitar dua pekan terakhir. “Pekerjaan terhenti bukan karena petugas PDAM sudah ‘menyerah’ melainkan disebabkan sudah habis stok pipa Pipa PVC ukuran 14 inci untuk menganti pipa pecah,” kata Rosi.

Pipa PVC itu sudah dipasang, tapi sulit diperoleh, dan bila sudah kirim, pekerjaan perbaikan pipa bocor dilanjut kembali. Rosi tidak bisa lagi memastikan bisa berfungsi IPA Unit Blangpidie lantaran titik pipa yang bocor terus bertambah akibat sudah sekian tahun tidak berfungsi.(*)                 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved