Khalwat
Lakukan Ini Berdua-duaan di Kafe Remang-remang, Enam Pasangan Muda Ini Dicokok WH
Pasangan yang terjaring pada beberap kafe yang remang-remang di Suak Indrapuri, Meulaboh ketika mereka sedang asyik berduaan.
Penulis: Rizwan | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rizwan I Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Jumlah pasangan muda mudi yang terjaring tim gabungan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul (Satpol PP/WH) Aceh Barat, Sabtu (27/7/2019) malam mencapai enam pasangan.
Pasangan yang terjaring pada beberap kafe yang remang-remang di Suak Indrapuri, Meulaboh ketika mereka sedang asyik berduaan.
Baca: Abang Hamili Adik Kandung dan Punya 2 Anak, Kini Menanti Kelahiran Bayi Ke-3, Polisi Amankan Pelaku
Baca: VIDEO - Wakil Kasad Tinjau Basecamp Milik Pengusaha Aceh di Sumut, Dorong Industri Aceh Bangkit
Baca: VIDEO - Pesona Pulau Panjang, Pantai Nan Eksotis di Aceh Singkil
Data diperoleh Serambinews.com dari Satpol PP/WH, Minggu (28/7/2019) menjelaskan enam pasangan yang terjaring berjumlah 12 orang meliputi wanita Dah 23 tahun, warga Ujong Kalak, Johan Pahlawan, Fit 24 tahun, warga Buket Meugajah Woyla Timur, Nor 23 tahun, warga Meunasah Buloh, Kaway XVI, Cut, 21 tahun warga Leuhan, Johan Pahlawan, Sur 25 tahun, warga Langung, Meureubo, Afr 23 tahun, warga Paya Peunaga, Meureubo.
Berikutnya laki-laki Saf 23 tahun, warga Teumiket Ranom, Woyla Timur, Ed 20 tahun, warga Paya Peunaga, Meureubo, Fai 31 tahun, warga Leuhan, Johan Pahlawan, Suk 19 tahun warga Suak Awe, Pante Ceureumen, Ron 28 tahun, warga Panggong, Johan Pahlawan dan Muh 23 tahun, warga Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen.
"Jumlah semua berhasil kami amankan sebanyak 6 pasangan," kata Kabid WH, Aharis Mabrur SHI MH.
Seperti diberitakan, tim gabungan dari Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP/WH) Aceh Barat, Sabtu (27/7/2019) malam sekira pukul 20.30 WIB menertibkan sejumlah kafe.
Mereka menyasar kafe remang-remang di Suak Indrapuri, Meulaboh, Aceh Barat.
Karena laporan dari masyarakat bila kafe remang-remang jadi lokasi pelanggaran syarat Islam.
Sebab, banyak pasangan muda mudi nonggrong terutama di malam minggu.
Setelah diberikan pembinaan, pasangan yang merupakan penduduk sejumlah desa di Aceh Barat dikembalikan lagi kepada orang tua masing-masing.(*)