Kisah Inspiratif
KISAH NYATA 30 Tahun Hanafiah Simpan Duit Jual Sayur di Bawah Kasur, Istrinya Kaget Diajak Naik Haji
Asma mengatakan, keberangkatan haji ini merupakan “kado cinta” dari suaminya Hanafiah Putih Hasyim (98) yang berprofesi sebagai penjual sayur
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Zaenal
Asma kaget bukan kepalang.
"Teukeujot lon wate geupegah banlheuh geuhitong na peng 23 juta. Lon tanyong pakon hana neupeugah bak lon, meunye meninggai hana soe yang teupeu. (Terkejut saya ketika disampaikan setelah dihitung ada uang 23 juta rupiah. Saya tanya kenapa tidak bilang ke saya, kalau meninggal tidak ada yang tahu)," tutur Asma dengan wajah serius.
Baca: Aktivitas Jamaah Haji Aceh di Mekkah, Bayar Dam dan Umrah
Baca: Ini Calon Jamaah Haji Aceh Utara Termuda dan Tertua Tahun Ini
Menurut Asma, suaminya tersebut merupakan tipe laki-laki pendiam dan jarang menyampaikan sesuatu yang belum pasti.
Bahkan, uang yang ditabung untuk daftar haji pun baru diketahui setelah sang suami menukarkan uang pecahan tersebut ke bank.
Dari pengakuan suaminya, uang tersebut merupakan hasil berjualan sayur setiap hari di Pasar Nibong.
Tanpa ada yang tahu, sang suami menyisihkan hasil jualannya dengan menyimpan di bawah kasur tidurnya.
Niat dan tekad yang kuat untuk memenuhi panggilan Allah, membuat Hanafiah tak pernah khawatir dengan keberadaan uang tersebut.
Saban hari, mulai pukul 05.00 WIB, Hanafiah tersebut mengayuh sepeda dari rumah ke jalan utama.
Selanjutnya naik mini bus menuju Pasar Inpres Lhokseumawe untuk berbelanja bahan dagangan berupa sayur, ikan asin, dan lainnya untuk dijual kembali di Pasar Nibong.
"Menye lon peugah, mungken geukubah dua ribe-dua ribe siuroe. Karna lon hana tudum padum na peng bak geumukat nyan, hana pernah geupeugah. (Kalau saya katakan mungkin dalam sehari disimpan 2.000 rupiah. Karena saya tidak tahu berapa penghasilan dari jualan itu, tidak pernah dibicarakan)," kata Asma ketika ditanya berapa dalam sehari suaminya menyisihkan uang dari hasil berjualan sayur.
Baca: Ini Jadwal Keberangkatan 255 Calon Jamaah Haji Lhokseumawe
Tentu saja uang Rp 23 juta tidak cukup untuk keduanya mendaftar haji.
Beruntung suami istri ini punya anak yang berbakti, sehingga kekurangan dana itu ditambah oleh anaknya yang langsung mendaftarkan kedua orang tuanya sebagai calon jamaah haji pada tahun 2015.
Karena faktor usia yang sudah lanjut, keduanya menjadi JCH pada musim haji tahun ini.
"Watee dipeugah le aneuk ka dihoi untuk jak haji, gobnyan senang that. Watee katroh bak asrama geutanyeng bak lon paken hana di ba laju u Arab. (Sewaktu disampaikan oleh anak kalau sudah ada panggilan ke Tanah Suci, beliau senang sekali. Ketika sampai di Asrama, beliau tanyakan ke saya kenapa tidak langsung dibawa ke Arab)," tutur Asma tersenyum bahagia.
Selanjutnya setelah menerima beberapa dokumen yang dibagikan oleh panitia haji, Asma dan Serambinews yang ditemani seorang petugas haji lainnya menjumpai Hanafiah di penginapan khusus JCH laki-laki yang masih di lingkungan Asrama Haji.