Kabut Asap
Ibu Korban Asap di Aceh Barat: Setahun Ini Anak Saya Sudah Dua Kali Dirawat
Sang anak, Cut Maulida (14), yang sedang bersekolah di MTsN Blang Balee, Kecamatan Samatiga dilarikan ke rumah sakit karena pingsan
Ibu Korban Asap di Aceh Barat: Setahun Ini Anak Saya Sudah Dua Kali Dirawat
Laporan Rizwan I Meulaboh
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Seorang ibu di Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Warnidah, mengungkapkan kesusahan hatinya melihat kondisi kesehatan anaknya yang mengalami sesak nafas dan pingsan sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Sang anak, Cut Maulida (14), Selasa (30/7/2019), yang sedang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Blang Balee, Kecamatan Samatiga, dilarikan ke rumah sakit karena pingsan.
Cut mengalami sesak nafas akibat terhirup kabut asap yang menyelimuti sekolahnya. Awalnya, bungsu dari delapan bersaudara ini dilarikan ke Puskesmas setempat, namun karena kondisinya parah, ia langsung dirujuk ke rumah saki.
"Anak saya tidak tahan dengan kondisi asap dan langsung sesak," kata sang ibu kepada Serambinews.com, saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien, Meulaboh.
Menurut Warnidah, anaknya dalam tahun ini sudah dua kali mendapatkan perawatan medis yang disebabkan kabut asap.
Saat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sekitar Oktober 2018 lalu, Cut Maulida sempat dirawat di Puskesmas karena mengalami sesak napas parah.
BREAKINGNEWS - Delapan Siswa di Aceh Barat Tumbang Terhirup Asap Kebakaran Hutan
Kabut Asap Dampak dari Karhutla Semakin Tebal di Meulaboh
VIDEO - Kabut Asap Selimuti Meulaboh Aceh Barat, Lahan Terbakar Capai 122 Hektare
Selain Cut Maulida, enam siswa/siswi MTsN Blang Balee yang juga harus menjalani perawatan medis adalah, Leo Ferdi (15), Syakira (15), Roja Fitria (14), M Zaki (15), Laura (15) dan Nanda (14).
Sedangkan satu siswa SMA Samatiga yang menjalani perawatan bernama Nadiana (16).
Kedelapan siswa dan siswi itu awalnya dilarikan ke Puskesmas Cot Seumereung. Tetapi empat di antaranya langsung dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya sudah parah.
Tiga orang dirujuk ke RSUD Cut Nyak Dhien, yaitu Leo Ferdi, Cut Maulida, dan Syakira. Sedangkan Roja Fitria dirujuk ke RS Harapan Sehat.
“Empat pasien dirujuk ke rumah sakit karena butuh penanganan lebih lanjut sehingga mendapat penanganan yang lebih maksimal. Pasien tersebut mengalami sesak napas karena terhirup asap,” kata Dokter Puskesmas Cot Seumereung Samatiga, dr Romisiada.
Kepala Tata Usaha MTsN Blang Balee, Yusmaidar yang ikut mendampingi para siswa, mengatakan, dua hari terakhir kabut asam yang menyelimuti wilayah mereka sudah semakin pekat, sehingga menganggu proses belajar mengajar.
“Ke depan perlu dilakukan terobosan sehingga ke depan tidak jatuh lagi korban,” harapnya.
Saat ditanya apakah kegiatan belajar mengajar akan terus berlanjut, Yusmaidar tidak bisa menjawab pasti, karena sangat tergantung dengan situasi. “Kita lihat perkembangan dulu. Kalau kabut asap semakin pekat, kemungkinan sekolah akan kita liburkan,” ujarnya.
Terkait kabut asap tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Barat, kemarin ikut membagikan 500 masker untuk siswa dua madrasah di Kecamatan Samatiga, yaitu MIN Samatiga dan MTsN Blang Balee.
Pembagian masker dilakukan langsung oleh Kepala DLH, Mulyadi SHut didampingi Kabid Pengendalian dan Tata Lingkungan, Teuku Ronal SP MIL dan tim.
"Sehubungan kembali terjadi kebakaran lahan di wilayah Samatiga yang mengakibatkan timbulnya polusi asap, kami melakukan pembagian masker pelindung pernafasan bagi anak-anak sekolah yang berada di lokasi terdampak polusi udara," kata Ronal kepada Serambi.
KISAH NYATA 30 Tahun Hanafiah Simpan Duit Jual Sayur di Bawah Kasur, Istrinya Kaget Diajak Naik Haji
Sosok Sintong Panjaitan, Jenderal TNI Jebolan Kopassus yang Pernah Dibentak oleh Soeharto
Waspadalah! 5 Penyakit Ini Bisa Muncul karena Dipicu Gigi Berlubang: dari Stroke Hingga Jantung
Pembagian masker itu diharapkan dapat mengurangi dampak negatif asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat.
"Kabut asap yang terjadi saat ini sudah cukup mengkhawatirkan bagi kesehatan," imbuhnya.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Aceh Barat dilaporkan terus meluas dan sudah mencapai 12 hektare (ha). Data dari Media Center Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), saat ini sudah ada tiga titik api.
Dua titik berada Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, dengan luas mencapai 2 ha, dan satu titik lagi di Desa Seuneubok Trap, Kecamatan Bubon, dengan luas mencapai 10 ha.
"Upaya pemadaman masih dilakukan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan KPH," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBA, T Ahmad Dadek.(*)