Mualaf
Kakek dan Cucu Asal Kalbar Masuk Islam di Masjid Agung Bireuen
Setelah resmi menganut Islam, keduanya berubah nama. Token menjadi Abdul Jadi dan Miner jadi Nurhayati.
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Mursal Ismail
Setelah resmi menganut Islam, keduanya berubah nama. Token menjadi Abdul Jadi dan Miner jadi Nurhayati.
Kakek dan Cucu Asal Kalbar Masuk Islam di Masjid Agung Bireuen
Laporan Ferizal Hasan I Bireuen
SERAMBINES.COM, BIREUEN - Dua warga Kalimantan Barat (Kalbar), yaitu kakek dan cucunya, resmi memeluk Islam, di Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen, Aceh, Kamis (1/8/2019) seusai shalat Isya.
Kedua warga Kalbar tersebut adalah Token dan cucunya Miner binti Tinus. Sebelumnya mereka beragama Kristen.
Setelah resmi menganut Islam, keduanya berubah nama. Token menjadi Abdul Jadi dan Miner jadi Nurhayati.
Prosesi pensyahadatan ini oleh Imam Besar Masjid Agung Sultan Jeumpa, Bireuen, Tgk H Jamaluddin Idris.
Prosesi pensyahadatan itu turut disaksikan para jamaah shalat Isya.
Baca: Pria Beristri 5 Ini Setubuhi Anak Kandung 50 Kali, Dipicu Video Porno, Bibirnya Bengkak Dihajar Napi
Baca: Polisi dan Petugas Lingkungan Hidup Ambil Sampel Air Krueng Batee Iliek, Banyak Santri Gatal-gatal
Baca: Ini Identitas Pemilik Empat Rumah di Paya Bakong yang Rusak Diterpa Angin Kencang
Setelah resmi masuk Islam, Token berubah nama menjadi Abdul Hadi artinya terpetunjuk.
Sedangkan Miner menjadi Nurhayati (cahaya kehidupan).
Imam Besar Masjid Agung Sultan Jeumpa, Bireuen, Tgk H Jamaluddin Idris dalam tausiah singkatnya mengatakan, setelah memeluk Islam, Abdul Hadi dan cucunya Nurhayati, harus benar-benar rajin dan tekun belajar agama Islam.
"Allah dan kita umat Islam semuanya, sangat gembira, karena sudah bertambah saudara kita yang memeluk Islam," kata Tgk Jamaluddin.
Saat ini keduanya menetap sementara di Desa Kareung, Kecamatan Kuala, Bireuen.
Mereka baru satu pekan berada di Bireuen dibawa oleh putrinya yang sudah lama memeluk Islam dan menikah dengan warga Kareung Bireuen.
M Nasir, menantu Abdul Hadi menambahkan, mertuanya itu baru satu minggu di Bireuen. Sebelumnya mereka menetap di Kalimantan Barat.
Sedangkan M Nasir sendiri bersama istrinya, juga baru dua pekan pulang ke Bireuen. Sebelumnya, mereka menetap di Denmark.
"Istri saya sudah memeluk Islam sejak 20 tahun lalu di Kalimantan Barat, selama ini kami menetap di Denmark, setelah ayah mertua saya belajar Islam, kami akan kembali ke Denmark," kata M Nasir. (*)