Pembangunan Bendung Irigasi Harus Memperhatikan Jalur Transportasi Sungai
Pembangunan bendung irigasi di Aceh Tamiang diharapkan tidak mengganggu jalur transportasi sungai yang ada sejak lama.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Pembangunan bendung irigasi di Aceh Tamiang diharapkan tidak mengganggu jalur transportasi sungai yang ada sejak lama.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pembangunan bendung irigasi di Aceh Tamiang diharapkan tidak mengganggu jalur transportasi sungai yang ada sejak lama.
Sebab melihat konsep yang dipaparkan pada sidang amdal antara tim teknis dengan tim pemrakarsa bendung irigasi, titik yang akan ditinggikan merupakan jalur transportasi boat.
"Dikhawatirkan boat tidak bisa lewat lagi. Kita tidak ingin jalur transportasi ini terganggu," kata Sayed Zainal, tim penilai atas Tim konservasi sumber daya air WS Tamiang - Langsa, Kamis (1/8/2019).
Baca: Semangati Pemain Tamiang United, Bupati Mursil Sebut Nama Rustam Safari dan Ismed Sofyan
Sayed sepenuhnya mendukung pembangunan bendung irigasi ini, karena bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani.
Selama ini petani di Aceh Tamiang menggunakan pola tadah hujan untuk mengairi sawahnya.
"Kita tetap ingin bendung irigasi ini terbangun tanpa mengganggu transportasi sungai. Makanya ada beberapa rekomendasi yang diusulkan sebagai solusi," tambah Sayed.
Baca: Lembaga Penegak Hukum Musnahkan 300 Drum Minyak Mentah di Aceh Timur, Ini Sebabnya
Keberadaan boat ini disebut Sayed tidak dipisahkan dengan kehidupan masyarakat di jalur sungai, karena sudah menjadi mata rantai perdagangan antara masyarakat Aceh Tamiang dengan Aceh Timur.
Salah satu usulan yang disampaikan agar mata rantai ini tidak terputus, BWS Sumatera I membuat dermaga tradisional yang menjadi titik singgah boat.
"Pastikan berdampak sosial. Makanya sudah dibentuk tim kecil untuk menampung saran yang dibutuhkan," sambungnya.
Asisten III Setdakab Aceh Tamiang Adi Dharma sebelumnya menjelaskan konsep irigasi ini mengusung konsep bendung.
Aliran air akan ditinggikan untuk dialirkan ke saluran irigasi yang diarahkan ke lima kecamatan, yakni Sekerak, Karangbaru, Manyakpayed, Bandamulia, dan Bendahara. (*)
Baca: Ini 10 Jabatan Eselon II yang Masih Kosong di Aceh Utara, Ada yang Sudah Setahun