Menelusuri Jejak PMTOH, Dari Bus, Tgk Adnan, Hingga Agus
Nama PMTOH yang tak hanya melekat pada bus legendaris yang memiliki ciri khas warna hijau, tapi juga menjadi nama salah satu karya seni
* Bagian 3 (habis)
Nama PMTOH yang tak hanya melekat pada bus legendaris yang memiliki ciri khas warna hijau, tapi juga menjadi nama salah satu karya seni yang menembus batas negara. Begini kisahnya.
Adalah Tgk Adnan yang ikut mempopulerkan nama PMTOH dengan cara menabalkan kata PMTOH di belakang namanya. Seiring berjalannya waktu, seni yang dimainkan Adnan kini disebut sebagai seni PMTOH.
Adnan PMTOH adalah penghikayat hebat dari Aceh. Ia dijuluki troubaduornya Aceh. Di Eropa, troubaduor adalah sebutan untuk penghibur yang menggubah dan menyanyikan puisi lirik. Namun, Tgk Adnan beda, seni PMTOH karyanya lebih daripada sekedar troubaduor.
Lantas kenapa Tgk Adnan PMTOH sampai menggunakan nama PMTOH di belakang namanya? Banyak yang menganggap karena dalam pertunjukannya, Tgk Adnan acap menirukan suara klakson bus PMTOH. Sehingga masyarakat sering menyebutnya dengan nama Adnan PMTOH.
"Selain itu, Tgk Adnan sering memainkan seni hikayatnya di stasiun bus PMTOH dan terminal bus, sambil menunggu bus berangkat. Beliau seniman hebat. Para penumpang yang ada di stasiun terhibur," cerita Edi Badai (56) manajer operasional PMTOH.
Edi Badai masih ingat betul bagaimana Tgk Adnan PMTOH memainkan seni hikayatnya. "Tgk Adnan kadang menggunakan sapu, tongkat, dan sebagainya," kata Edi Badai yang ditemui di Stasiun PMTOH Medan.
Menurut dia, Tgk Adnan sering main di terminal PMTOH Bireuen dan daerah-daerah lainnya. "Kalau dikatakan meniru bunyi klakson PMTOH, pada masa itu seluruh bus klaksonnya sama," ujar Edi Badai.
Tgk Adnan PMTOH juga kawan dari Abdul Hamid dan Jumadi Hamid, pewaris ketiga perusahaan PMTOH.
Seniman lain yang akrab disapa dengan nama PMTOH adalah Agus PMTOH. Seniman teater alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Agus belajar seni "PMTOH" dari Tgk Adnan PMTOH. Agus mengembangkan sendiri seni PMTOH-nya dalam format kontemporer.
Agus banyak berkiprah di tingkat nasional. "Saya dengar dan pernah menyaksikan Agus PMTOH di televisi. Tapi saya belum pernah bertemu beliau," kata Jumadi Hamid. Ia ingin suatu saat bertemu dan berbincang dengan Agus PMTOH.
Selanjutnya seniman Rangkaian Bunga Kopi Fikar W.Eda dan kawan-kawan ingin memanfaatkan legenda bus PMTOH sebagai bagian dari pertunjukan bertajuk "Ekspedisi Seni Kop". “Para seniman akan menggunakan bus PMTOH dalam ekspedisi itu, sekaligus background pertunjukan. Kami tentu senang apabila PMTOH ikut dalam bagian acara," kata Jumadi.
Dijadwalkan pertunjukan ekspedisi seni kopi bersama PMTOH ini digelar pada 23 Agustus 2019 di The Atjeh Connection Sarinah Jakarta dan 1 September 2019 di Solo.
PMTOH bukan hanya legenda transportasi Aceh menembus Jawa, melainkan juga inspirasi bagi seniman, dan perekat bangsa. Riwayat panjang yang harus dirawat dengan baik.(fikar w.eda)