Kerja Sama Aceh India

Ditawari Lanjutkan Pembangunan RSUZA, Dubes India Ngotot Ingin Bangun RS Sendiri

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, awalnya sempat menawarkan India untuk menanamkan invetasinya pada proyek pembangunan lanjutan RSUZA Banda Aceh

Penulis: Subur Dani | Editor: Yocerizal
SERAMBINEWS.COM/SUBUR DANI
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menerima kunjungan Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat (tengah) di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh di Banda Aceh, Senin (5/8/2019). 

Ditawari Lanjutkan Pembangunan RSUZA, Dubes India Ngotot Ingin Bangun RS Sendiri

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - India berencana menanamkan investasinya di Aceh dalam hal pembangunan rumah sakit. Untuk keperluan itu, Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat, Senin (5/8) berkunjung ke Banda Aceh.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, awalnya sempat menawarkan India untuk menanamkan invetasinya pada proyek pembangunan lanjutan Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh.

Namun hal itu tidak menarik perhatian Dubes Rawat. Sang dubes tetap ngotot ingin membangun rumah sakit sendiri dengan lokasinya berada di Sabang.

Hal itu dibahas dalam pertemuan yang berlangsung di rumah dinas Wakil Gubernur Aceh di Banda Aceh, Senin (5/8/2019). Dubes Rawat hadir bersama Konsul Jenderal (Konjen) India, Raghu Gururaj, dan peserta rombongan lainnya.

Pertemuan berlangsung terbuka selama hampir tiga jam, membahas berbagai rencana kerja sama antara India dan Aceh.

Salah satu yang akan dilakukan Pemerintah India adalah membangun sebuah rumah sakit dengan Perjanjian Bangun Guna Serah atau Build Operate Transfer (BOT).

Artinya, India akan berinvestasi penuh untuk membangun rumah sakit, mulai dari bangunan, tim medis, hingga pengelolaannya.

Nova Ingin Ada Ada Dokter dari Aceh Ambil Spesialis ke India

Disambut Plt Gubernur Aceh, Dubes India: Saya Bisa Berbahasa Indonesia Sedikit-sedikit

Akhsani, Mahasiswi Berprestasi, Penerjemah Bahasa India-Aceh

 

Karena sifatnya BOT, India akan membuat agreement atau persetujuan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Aceh terkait dengan tenggat waktu pengelolaannya.

Setelah tenggat waktu nanti selesai, maka rumah sakit akan diserahkan 100 persen kepada Pemerintah Aceh untuk dikelola secara mandiri. Untuk kepentingan itu lah, India memilih Sabang.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, awalnya sempat menawarkan kepada Dubes Rawat untuk berinvestasi dalam pembangunan lanjutan Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUZA) yang merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dengan nilai mencapai Rp 1,7 triliun.

Namun sang Dubes tetap ngotot ingin membangun rumah sakit di Sabang. Rawat bahkan mengagendakan ingin melancong ke Sabang untuk melihat-lihat lokasi rencana pembangunan rumah sakit tersebut, Selasa (6/8/2019).

Pihaknya juga akan melakukan pembicaraan lebih lanjut terkait persoalan lahan dan perjanjian lainnya dengan Badan Pengusaha Kawasan Sabang (BPKS) dan Pemerintah Kota Sabang.

"Ini adalah project yang penting. Kami sudah melakukan diskusi mendalam tentang hal itu dan saya harap ketika saya ke Sabang besok (hari ini), kami akan mendiskusikan hal ini lagi," kata Pradeep Kumar Rawat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved