Sains
Untuk Mengetahui Akhir Kisah Matahari, Astronom Pelajari Bintang Langka
Matahari tak selamanya menyinari kita. Ada waktunya bintang raksasa di pusat tata surya kita itu akan mati.
SERAMBINEWS.COM - Matahari tak selamanya menyinari kita.
Ada waktunya bintang raksasa di pusat tata surya kita itu akan mati.
Lantas bagaimana ketika saat itu tiba?
Para astronom melakukan pengamatan yang terbilang langka terhadap sebuah bintang yang menua dan berada dalam proses menuju kematiannya.
Peneliti pun mengungkap, pengamatan ini setidaknya dapat memberi gambaran tentang nasib Matahari di akhir kehidupannya.
Bintang yang diamati itu dikenal sebagai T Ursae Minoris (T UMi) yang terletak di konstelasi Ursa Minor, sekitar 3000 tahun cahaya dari Bumi.
T UMi mirip dengan Matahari kita, namun lebih tua dan lebih dekat akhir masa hidupnya.
Matahari Menurut Meridith Joyce, peneliti dari The Australian National University, bintang berusia 1,2 miliar tahun itu telah mengalami serangkaian fase dalam proses kematiannya.
Hal tersebut membuat ukuran, kecerahan, serta temperatur menjadi berubah-ubah.
"Produksi energi di T UMi menjadi tidak stabil".
"Selama fase ini, fusi nuklir meledak jauh di dalam, menyebabkan semacam letusan-letusan yang kita sebut sebagai denyut termal," kata Joyce.
Denyut ini menyebabkan perubahan drastis pada ukuran dan kecerahan bintang yang dapat dideteksi selama berabad-abad.
Selanjutnya dalam beberapa ratus ribu tahun ke dapan, peneliti memperkirakan bahwa T UMi akhirnya akan menjadi bintang katai putih, yang telah menghabiskan sebagian besar hidrogen dan heliumnya serta secara bertahap mendingin saat mencapai akhir hidupnya.
Baca: VIDEO - Protes Layanan Air Bersih di Kota Banda Aceh, Warga Gantung Meteran PDAM di Gerbang Desa
Baca: Disuruh Bawa Korban Kecelakaan ke Rumah Sakit, Sopir Truk Malah Buang Jenazah dan Kabur
Selama tiga dekade terakhir, tim peneliti sendiri telah mengamati denyut tersebut dan memberikan pandangan mengenai proses penuaan bintang.
"Kami percaya jika T UMi telah memasuki fase terakhir kehidupannya".