Berita Aceh Singkil
Mantan Kuli Bangunan Ini Sukses Budidaya Ayam Petelur Beromzet Rp 60 Juta per Bulan
Dalam sebulan, warga Singkil Utara ini bisa memiliki omzet Rp 60 juta per bulan dari penjualan telur ayam yang dipeliharanya.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Jari jemari lengan kanan lelaki berperawakan kurus itu bergerak cepat meraih butir demi butir telur. Lalu dimasukan ke dalam ember plastik yang digenggam tangan sebelah kiri.
Dalam sekejap ember itu penuh oleh sususan telur yang masih hangat.
Syafrizal Rosman nama pria 48 tahun tersebut.
Awalnya hanya coba-coba budidaya ayam petelur memanfaatkan lahan kosong di belakang rumah.
Ketekunannya pun berbuah hasil. Ia kemudian memutuskan berhenti dari kuli bangunan, beralih profesi menjadi pembudidaya ayam petelur secara otodidak.
Dalam sebulan, warga Desa Ketapang Indah, Kecamatan Singkil Utara, Aceh Singkil bisa kini memiliki omzet Rp 60 juta per bulan dari penjualan telur ayam yang dipeliharanya.
Tentu berlipat ganda dibanding penghasilannya dari tukang bangunan yang bekerja menunggu panggilan.
Ditemui, Minggu (11/8/2019) siang di kandang ayam miliknya, lelaki ramah tersebut sedang asyik memberi makan 2.000-an ayam petelur miliknya.
Sejurus kemudian beralih mengumpulkan telur yang berderet memanjang.
Usaha ayah empat anak tersebut dimulai tahun 2014 lalu.
Pertama hanya memilihara bibit ayam petelur yang masih usia sehari sebanyak 200 ekor dari Medan, Sumatera Utara.
Lantas kandang ayam ia buat sendiri bermodalkan pengetahuannya sebagai tukang bangunan.
Berjalan lima bulan, ayam di kandang ukuran 9x12 meter mulai berproduksi.
Merasa berhasil, ia lantas kembali membeli bibit hingga total keseluruhan 400 ekor.