Laporan Haji

Menelusuri Jejak Sejarah Mina, Tempat Pertumpahan Darah dan Pengharapan Adam kepada Hawa

Wartawan Senior Serambinews.com Haji Mohammad Din dari Mekkah melaporkan Pemerintah Arab Saudi mengatur waktu pelemparan masing-masing negara atau

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/IST
Wartawan Senior Serambinews.com Haji Mohammad Din 

Sebuah bangunan untuk menandai peristiwa bersejarah tersebut sudah dibangun pemerintah Arab Saudi.

Lembah Mina layaknya seperti padang pasir lain di kawasan Timur Tengah, yaitu kering dan gersang.

Namun, padang pasir yang terletak sekitar lima kilometer di sebelah timur Makkah ini, dalam pemahaman umat Islam, punya keistimewaan tersendiri.

Lembah istimewa itu dikenal dengan Mina.

Posisinya berada di antara Kota Makkah dan Muzdalifah.

Menurut sebuah riwayat disebut Mina karena di sinilah tempat pertumpahan darah.

Selain itu, juga dikatakan sebagai tempat berkumpulnya manusia.

Orang Arab menyebut setiap tempat berkumpulnya manusia dengan Mina.  

Dalam banyak literasi Kota Mina disebut oleh orang Arab dengan nama Muna yang bermakna pengharapan.

Penamaan ini erat kaitannya dengan kisah nenek moyang manusia, Adam dan Hawa. 

Menurut kisahnya, di Mina ini Nabi Adam mendapat bisikan berisi harapan dia akan bertemu istrinya, Hawa.

Pertemuan antara Nabi Adam dan Hawa kemudian baru terjadi di Jabal Rahmah, sebuah bukit kecil di kawasan Padang Arafah. 

Mina termasuk dalam Masy’aril Haram (Bukit Quzah di Muzhdalifah).

Di sinilah Ibrahim melempar jumrah dan menyembelih domba sebagai pengganti Ismail.

Di sini juga tempat Rasulullah melempar jumrah dan menyembelih kurban saat pelaksanaan haji wada. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved