Jalani Tes Ulang, Enzo Allie Raih Skor Tinggi, Mabes TNI Pilih Pertahankan Jadi Catar Akmil
Pengukuran itu berlangsung pada 10-11 Agustus 2019. Salah satu yang diukur adalah indeks moderasi bernegara.
Tapi berikutnya perdebatan muncul lantaran Enzo diduga terpapar HTI. Hal itu lantaran ada beberapa akun medsos yang menelusuri rekam jejak Enzo di media sosial.
Mayjen TNI (Purn) Ari Suyono, mantan Aspers Kasad, menegaskan, kegiatan Pantukhir adalah kegiatan yang tertutup bukan malah sengaja diekspose secara sensasional, apalagi digunakan sebagai wacana pencitraan Panglima TNI.
“Dalam hal ini Panglima TNI telah menyimpang dari code of conduct dalam proses rekruitmen prajurit TNI’, Ujar Ari Suyono saat dihubungi wartawan.
Pantukhir adalah Proses Penentuan tahap yang terakhir yang diketuai oleh Panglima TNI, dalam menetapkan seseorang diterima menjadi calon taruna.
Kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat vital, pada tahapan ini adalah final check dan tidak boleh ada yang salah. Untuk itu bersifat tertutup.
Pantukhir adalah Proses Penentuan tahap yang terakhir yang diketuai oleh Panglima TNI, dalam menetapkan seseorang diterima menjadi calon taruna.
Karena itu, kegiatan ini adalah kegiatan sangat penting, semua hasil seleksi diverikasi keseluruhan sehingga pada tahapan ini adalah final check dan tidak boleh ada yang salah. Kkegiatan tersebut tidak dibenarkan untuk diekspos.
Baca: Tuding Hotman Paris Sebarkan Video Porno, Ini Surat Pernyataan Lengkap dan Sosok Saksi Farhat Abbas
Ari Suyono yang cukup lama berdinas di Staf Personalia TNI menambahkan, Seharusnya Panglima TNI patuh dengan ketentuan itu.
Menurut Ari, justru polemik yang terjadi semua ini bersumber dari ekspose berlebihan yang sengaja di produksi oleh Panglima TNI melalui Instagram Puspen TNI.
Ditambah lagi, ujar Ari, Panglima TNI sebagai pimpinan sidang Pantukhir tidak cermat meneliti kondisi MI ( mental Ideologi ) calon taruna.
Menurut Ari, Pantukhir adalah tahapan terakhir sehingga tidak boleh ada yang salah.
"Seperti sekarang , karena sudah terlanjur terekspose, bilamana memang terbukti , maka dampak psikologis menjadi sulit," ujar Ari.
Namun, kata Ari, apapun yang terjadi , Panglima TNI harus bertanggung jawab dan berani mengakui kesalahan nya sekaligus membatalkan keputusan yang telah dibuat sebagai konsekuensi dari penyimpangan yang terjadi.
Sebelumnya, Mahfud MD menegaskan bahwa Panglima TNI kecolongan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyarankan sebaiknya TNI memberhentikan yang bersangkutan. Sebab, Mahfud menduga Enzo sejak awal tak memenuhi prasyarat untuk menjadi bagian dari TNI.