Berita Pidie

Algojo Kewalahan Cambuk Terpidana Zina di Pidie, Masing-masing 100 Kali, Ganti Rotan Enam Kali

Untuk diketahui Z dan H ditangkap warga saat berduaan di rumah perempuan itu di gampong di Kecamatan Mutiara Timur

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD NAZAR
Algojo melayangkan rotan ke tubuh terpidana zina di halaman Masjid Raudhaturrahman, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Selasa (20/8/2019). 

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, COM, SIGLI - Proses cambuk terhadap terpidana zina yang dilakukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Pidie di halaman Masjid Raudhaturrahman, Kecamatan Padang Tiji, Selasa (20/8/2019) sekitar pukul 14.20 WIB.

Kedua terpidana zina itu, yakni Z (48) mantan keuchik di salah satu gampong di Kecamatan Mutiara Timur, dan yang wanita H (37) warga salah satu gampong di kecamatan yang sama.

Keduanya masing-masing disebat 100 kali.

Pantauan Serambinews.com, Selasa (20/8/2019), proses cambuk tersebut dikawal polisi dan Sapol PP dan WH Pidie.

Ratusan masyarakat dari jarak 50 meter menyaksikan proses cambuk tersebut.

Baca: Viral Video Suara Orang Minta Tolong, Ada Suara Tak Nampak Wujud, Lokasi Bekas Tragedi Tsunami Palu

Baca: Pria Bersebo yang Rampok Pedagang Sayur Keliling Lukai Korban, Diduga Gunakan Ini

Terpidana H yang berkulit putih dan hidung mancung itu lebih dahulu dinaikkan di atas panggung.

Cambuk harus dihentikan tiga kali karena wanita tersebut tidak mampu menahan sebatan rotan algojo.

Bahkan, H merintih kesakitan dengan melafadkan kalimat tauhid yang berulang kali dari mulutnya.

Petugas kesehatan kerap menanyakan kondisi wanita tinggi besar tersebut.

H juga sempat diturunkan dari mimbar karena harus diperiksa dokter.

Baca: Ibu Muda di Abdya Dihipnotis, Dihampiri Wanita Bercadar, Uang Rp 15 Juta dan Emas 4 Mayam Melayang

Baca: Pelaku Pembakar Rumah Wartawan Serambi Masih Berkeliaran Bebas, Asnawi dan Keluarga Cemas

Meski proses cambuk sempat dihentikan, namun cambuk 100 kali berhasil dijalani H.

Sementara Z mampu manahan 100 kali sebatan rotan yang dihayunkan ke tubuhnya.

Lelaki bertubuh tegap dan brewok tersebut membuat algojo kewalahan melayangkan sebat.

Bahkan, algojo harus menggantikan rotan enam kali, akibat rotan pecah saat dicambuk 100 kali secara terus menerus.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved