Berita Luar Negeri

AS Jual 66 Jet Tempur F-16 ke Taiwan, Harganya Rp 114 Triliun, Begini Reaksi China

Taiwan berencana untuk memperkuat pertahanan udaranya setelah China disebut melakukan pelanggaran kedaulatan

Editor: Muhammad Hadi
Keberangkatan F-16 Block 52ID ke Pitch Black Australia dilepas oleh Danlanud Marsma TNI Samsul Rizal, dengan ratusan bendera merah putih ditangan siswa siswi SMA 3 Taruna Angkasa dan SMK Penerbangan Angkasa.(KOMPAS.com/Penlanud Iswahjudi) 

SERAMBINEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat ( AS) menyetujui menjual 66 unit jet tempur F-16 kepada Taiwan seharga 8 miliar dollar, atau Rp 114 triliun.

Dalam keterangan resminya, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen bakal mendapat varian terbaru, yakni F-16C/D Block 70.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menuturkan, dia mendapat lampu hijau dari Presiden Donald Trump setelah Kongres AS menerima pemberitahuan pekan lalu.

Pompeo dalam rilis resmi menerangkan, jet tempur F-16 begitu konsisten dengan pengaturan maupun relasi bersejarah antara Washington dengan Taiwan.

Baca: Kisah Orang Terkaya di Dunia, Dua Pelajaran Hidup dari Kakek Jadi Kontribusi Kesuksesan Bos Amazon

"Aksi kami sangat konsisten dengan kebijakan terdahulu. Sederhananya, kami mengikuti komitmen yang dibuat dengan semua pihak," ujar Pompeo.

Dilansir AFP Rabu (21/8/2019), Taiwan berencana untuk memperkuat pertahanan udaranya setelah China disebut melakukan pelanggaran kedaulatan.

Juru bicara kantor kepresidenan merilis pernyataan tanggapan bahwa penjualan pesawat itu bakal membantu mempertahankan kemerdekaan rakyatnya.

Pembelian itu bakal memainkan peranan penting di Selat Taiwan, apalagi di tengah meningkatnya aksi militer Beijing dalam beberapa tahun terakhir.

Baca: Lesatkan 10 Gol, Wirataco Rebut Tiket Semifinal LFN 2019

China masih menganggap Taipei sebagai bagian dari wilayah mereka yang harus segera disatukan.

Namun pulau yang memerintah secara mandiri itu bersekutu dengan AS.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan yang mengawasi penjualan senjata luar negeri berujar, pembelian F-16 tak akan mengubah keseimbangan militer dasar kawasan.

"Penawaran penjualan ini bakal menyediakan pertahanan baik di wilayah udara, keamanan regional, maupun kerja sama dengan AS," ujar badan itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menyebut penjualan tersebut merupakan pelanggaran tak hanya relasi dua negara, namun juga masalah domestik mereka.

"Amerika seharusnya secepatnya menghentikan rencana penjualan senjata, dan berhenti berhubungan secara militer dengan Taiwan," ucap Geng.

Baca: Salah Satu Pemeran Video Vina Garut Positif HIV, Selain Hubungan Seksual, Ini Penyebab Lain HIV

Geng pun mengancam Washington bakal menanggung konsekuensinya jika mereka meneruskan pembelian.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved