Berita Pidie
Erosi Sungai Kembang Tanjong Kian Mengkhawatirkan, 200 Meter Tanah Sepanjang DAS Amblas
Pengikisan tanah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Baro ini semakin mengkhawatirkan. Sekira 200 meter tanah sepanjang DAS di kawasan itu...
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nurul Hayati
Pengikisan tanah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Baro ini semakin mengkhawatirkan. Sekira 200 meter tanah sepanjang DAS di kawasan itu terus menerus jatuh.
Laporan Nur Nihayati | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Erosi akibat tebing sungai ambruk di Gampong Meunasah Baro, Mukim Blanggapu, Kecamatan Kembang Tanjung, Pidie kian parah, Kamis (22/8/2019).
Pengikisan tanah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Baro ini semakin mengkhawatirkan.
Sekira 200 meter tanah sepanjang DAS di kawasan itu terus menerus jatuh.
Baca: Masuk dalam Daftar 10 YouTuber Terkaya di Dunia, Atta Halilintar Hasilkan Rp 22 miliar Per Bulan
Samsul, salah seorang warga Ie Leube yang sering melewati ruas jalan itu kepada Serambinews.com, Kamis (22/8/2019) mengatakan, kondisi ini telah terjadi enam bulan lalu.
Dia menjelaskan, gerusan erosi yang melanda tanah warga di kawasan tersebut, kini semakin tidak terkendali.
Apabila kawasan itu diguyur hujan lebat, menyebabkan tanah selalu amblas ke sungai.
Warga berharap, pemerintah dapat menangani persoalan ini.
Sebab jika tidak diatasi, maka erosi akan terus melebar sehingga jalan Kembang Tanjung ke Ie Leube terancam putus.
Baca: Polisi Bekuk Pelaku Curanmor, Dua Tersangka Masih Pelajar
Secara terpisah, Kepala Bidang Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pidie, Zarbani ST ditanyai Serambinews.com Kamis (22/8/2019) mengaku, belum menerima laporan.
Untuk itu pihaknya akan mengecek ke lokasi dan jika penanganan, nantinya akan dikoordinasi dengan pihak berwenang.
"Kalau darurat itu di BPBD kalau permanen baru kita. Ya kita harus usulkan dulu," jawabnya. (*)
Baca: Wujudkan Kamtibmas, Wakil Wali Kota Langsa Ajak Penguatan Lembaga Gampong