Berita Aceh Barat Daya

AKN Abdya Diterpa Masalah, 92 Mahasiswa Angkatan 2015 Belum Diwisuda, Aset Dalam Gedung Dicuri

“AKN Abdya tak mungkin diaktifkan kembali,” kata Koordinator Pembina AKN Abdya di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Ir Krisna Murti MP

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Kondisi gedung AKN Abdya di lokasi bukit Desa Cot Manee, Kecamatan Jeumpa, sangat menyedihkan. Daun pintu dan jendela terbuka, semak belukar tumbuh dari area halaman sampai teras gedung serta peralatan mobiler atau aset bertaburan di luar dan sebagian besar sudah hilang. Foto direkam, Jumat (23/8/2019). 

Bagaimana solusinya?

Koordinator Pembina AKN Abdya di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Krisna Murti  menjelaskan ada beberapa pilihan.

AKN Abdya dari PPD bisa diubah menjadi Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) atau bisa menjadi Akademi Komunitas Swasta dan bisa Politeknik Swasta.  

Lalu, bagaimana nasib ratusan mahasiswa AKN Abdya yang belum diwisuda, padahal mereka telah yudisium dan sebagian lagi hanya tinggal menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

Krisna Murti menjelaskan, mahasiswa tersebut belum diwisuda karena tidak membayar SPP.

Dalam hal ini, Politeknik Pertanian Payakumbuh siap melaksanakan wisuda bila persoalan tersebut bisa diatasi, baik dibayar mahasiswa atau ada solusi lain dari Pemkab Abdya.

Seperti dilakukan AKN Pidie juga binaan Politeknik Pertanian Payakumbuh akan melaksanakan wisuda bersama mahasiswa Politikteknik Pertanian Payakumpuh pada 7 September mendatang.     

Seperti diberitakan, AKN Abdya mendapat pembiayaan dari anggaran DIPA (Daftar Isian Pengunaan Anggaran)  Kemendikbud (sekarang Kemenristekdikti) sejak berdiri 2014/2015 sampai 2018/2019 dengan jumlah minimal Rp 1,3 miliar dan maksimal Rp 1,5 miliar per tahun.  

Anggaran tersebut dikelola Politeknik Pertanian Payakumbuh untuk membayar honor dosen, pengadaan peralatan praktek yang dibutuhkan mahasiswa, termasuk alat-lat musik.

Baca: Bekap Naga Pala, Wirataco Sukses Juarai Liga Futsal Nusantara Aceh 2019

Namun, anggaran pembiayaan 2018/2019 akhirnya dikembalikan ke pusat lantaran AKN Abdya tidak ada aktivitas perkuliahan.

Selain pembiayaan dari Kemenristekdikti RI, AKN Abdya juga menerima dana hibah dari Pemkab Abdya sejak tahun 2014 sampai 2017. Dana hibah tersebut digunakan untuk mensubsidi SPP mahasiswa, kegiatan rutin, honor pengurus/staf pengelola AKN, dan kegiatan penerimaan mahasiswa baru.

Anggaran yang digelontorkan Pemkab Abdya dari APBK masing-masing tahun 2014 Rp 1,3 miliar dan tahun 2015 Rp 2 miliar dikelola Politeknik Pertanian Payakumbuh selaku pembina. Kemudian tahun 2016 Rp 2,5 miliar dan 2017 Rp 1 miliar dikelola pihak AKN Abdya.

Namun tahun 2018, bantuan hibah dari Pemkab Abdya tersendat sehinga berdampak lumpuhnya kegiatan perkulihaan mahasiswa AKN. Sebab, tidak ada lagi sumber subsidi SPP mahasiswa dan honor staf pengelola AKN.     

Mantan Dewan Kampus AKN Abdya, Muhammad Azmi kepada Serambinews.com, Jumat (23/8/2019) menjelaskan, sejak berdiri tahun 2014 sampai tahun 2017, AKN  mendapat alokasi dana hibah dari Pemkab Abdya. Dana hibah tersebut antara lain digunakan pengelola untuk subsidi SPP para mahasiswa.

Sampai akhir tahun 2017 terjadi pergantian pengurus pengelolaan AKN Abdya, dan alokasi dana hibah dari Pemkab Abdya juga tidak ada lagi.

Baca: Kemendagri Minta Bupati Abdya Akmal Ibrahim Batalkan Pencopotan 2 Pejabat Disdukcapil, Ini Alasannya

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved