Proyek MTQ Hampir Rampung, Pekerjaan Hanya Menyisakan Tujuh Persen Lagi
Pekerjaan proyek infrasruktur di arena utama MTQ Provinsi ke-34 di Gampong Lampeudeu Baroh Tijue, Kecamatan Pidie hampir rampung
SIGLI- Pekerjaan proyek infrasruktur di arena utama MTQ Provinsi ke-34 di Gampong Lampeudeu Baroh Tijue, Kecamatan Pidie hampir rampung. Pekerjaan yang tersisa hanya sekitar tujuh persen lagi, yakni finisih atau tahap akhir, termasuk sarana dan prasarana pendukung, seperti MCK yang telah 100 persen.
Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud ST, didampingi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Sarana dan Prasarana Gedung pada Dinas Perkim Pidie, Teuku Epi Iswari, kepada Serambi, Sabtu (24/8) menjelaskan, saat ini progres proyek MTQ yang belum selesai dikerjakan tinggal tujuh persen lagi. Disebutkan, masing-masing item masih dalam penyelesaian, kecuali MCK telah selesai 100 persen.
Dia menyebutkan, untuk pembangunan tugu Bismillah sekitar sepuluh persen lagi dilanjutkan gapura masih dalam proses pengecatan, serta lampu jalan dengan jumlah 55 tiang belum terhubung dengan aliran listrik. Dikatakan, PLN menjanjikan memasang kabel di tiang-tiang tersebut pada Sabtu (24/8).
Dijelaskan, pembangunan drainase di arena utama MTQ sepanjang 1,5 kilometer telah selesai dikerjakan, tetapi drainase cetak tersebut tanpa tutup, karena sesuai dengan RAB dan tinggal finishing. Untuk lanskap telah selesai dikerjakan, yang sebagian ditanam rumput, tempat tarian kolosal saat pembukaan MTQ.
"Lanskap tersebut mampu menampung sekitar 4.000 warga dan kita akan memasang dua tenda besar dan selebihnya tenda kerucut," jelasnya. Dia mengatakan, pembangunan trotoar tinggal lima persen lagi dan untuk penghijauan arena utama MTQ akan ditanami 50 batang pohon palem di atas trotoar.
"Kita menerima dari rekanan pohon palem itu hidup dan jika pohon itu mati, maka rekanan harus menggantikan pohon lain," jelasnya. Dia menambahkan, lampu, air mancur dan air PDAM di lokasi arena utama MTQ akan dilakukan uji coba pada 1 September, sebagai persiapan sarana di arena MTQ.
Sehingga, kata Fadhlullah, jika terjadi masalah, panitia masih adan waktu untuk mememperbaiknya "MTQ kita laksanakan pada 20 September, sehingga masih ada waktu 19 hari untuk memperbaiki sarana yang belum siap," jelasnya.
Prihal gaung pelaksanaan MTQ belum bergema. Fadhlullah menyatakan telah mensosialisasikan di kecamatan, sekolah dan SKPK dengan memasang spanduk. Bahkan, SKPA juga telah diintruksikan memasang spanduk, selain pertokoan telah terlebih dahulu dicat untuk menyambut MTQ.
Selain itu, gotong-royong rutin dilaksanakan di Sigli. "Gaung MTQ akan bergema satu minggu jelang pembukaan, tetapi kalau saat ini, saya rasa masyarakat telah mengetahuinya," jelasnya.
Dia menambahkan, jumlah kafilah yang ditanggung tuan rumah masing-masing 75 orang setiap kabupaten/kota dan semua kafilah akan tiba di Pidie paling lambat tanggal 20 September 2019. Untuk penyambutan, dilaksanakan tepung tawar di Pendopo Bupati Pidie. " Selesai dilakukan tepung tawar, kafilah diantar ke tempat tinggal yang telah dipersiapkan," jelasnya.
Anggota DPRK Pidie, Teuku Saifullah TS, kepada Serambi, Sabtu (24/8) menjelaskan, saat ini gaung MTQ belum bergema di Pidie, padahal, jadwal pelaksanaan sekitar satu bulan lagi. "Saat ini, sedianya pemkab lebih semangat mempublikasikan kegiatan MTQ,” ujarnya.
Dia berharap, pemkab terus melakukaj pemasangan baliho besar di lokasi strategis, ruas jalan nasional, termasuk pembagian striker ke warga saat melintasi jalan agar gema pelaksanaan MTQ bergaung.
Dia menambahkan, DPRK Pidie telah menyetujui dana tambahan Rp 5 miliar dari APBK-Perubahan 2019 untuk mensukseskan MTQ Aceh di Pidie. "Seharusnya, anggaran yang telah diplotkan itu segera dimanfaatkan, agar gaung MTQ Aceh yang dipusatkan di Pidie terus bergema secara luas," pungkasnya.(naz)