Gangguan Lalat

Gangguan Lalat di Langsa Viral di Facebook

Gangguan lalat yang terjadi di daerah permukiman warga di Langsa viral di medsos facebook.

Penulis: Zubir | Editor: Taufik Hidayat
Foto dari akun facebook milik Teuku Johan (Aneuk Muda Langsa).
Facebook milik Teuku Johan (Aneuk Muda Langsa) memuat foto lalat yang memenuhi dinding rumah. 

Laporan Zubir | Langsa 

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Gangguan lalat yang terjadi di daerah permukiman warga Gampong Suka Jadi Makmur, Kecamatan Langsa Lama, hingga kini masih terjadi dan kini viral di medsos facebook. 

Gangguan binatang pembawa hama penyakit yang diduga berasal dari usaha ternak ayam potong daerah sekitar Gampong Suka Jadi Makmur itu, sudah sangat meresahkan warga daerah setempat. 

Bahkan gangguan lalat ini dikeluhkan oleh warga Gampong Suka Jadi Makmur lewat laman facebook milik Teuku Johan (Aneuk Muda Langsa),yang beredar Selasa (27/8/2019). 

Berikut isi keluhan warga di laman facebook tersebut.

Resahnya warga/masyarakat sukajadi makmur terkait dengan banyak nya lalat di desa mereka.

Dengan adanya sumber penyakit yang di bawa oleh lalat tersebut sangat berdampak kepada masyarakat dan anak-anak yang masih balita.

Dalam hal ini , warga desa setempat sudah melakukan medisiasi dengan perangkat gampong setempat .

Dikarenakan warga sangat EMOSI dengan adanya lalat yang bersumber dari peternakan ayam potong di daerah sukajadi makmur tersebut.

Jangankan untuk tidur malam. Tidur siang dan makan siang saja di penuhi oleh lalat yang berasal dari kandang peternakan ayam potong tersebut.

Yang mana pemilik peternakan ayam tersebut tidak menghiraukan dampak dan bahayanya penyakit yang di bawa oleh lalat tersebut.

Sebelumnya Serambinews.com, juga telah melaporkan terkait gangguan lalat di Gampong Suka Jadi Makmur ini,. Namun sampai sekarang menurut warga di sana belum ada tindakan apapun dari pihak terkait.(*)

Baca: Hama Lalat Serbu Kemukiman Saptajaya di Tamiang, Warga Berharap Pemkab Turun Tangan

Baca: Di China, Lalat Diternakkan dan Belatungnya Laku Dijual Hingga Rp21 Juta per Ton

Baca: Masih Gunakan Rokok Elektronik? Hampir 100 Kasus Penyakit Paru-paru Misterius Disebabkan Vape

Baca: Geger Temuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Ibu dan 3 Anaknya Jadi Tersangka, Ini Motif Pembunuhan

Baca: Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2020, Ada 20 Hari Tanggal Merah

Baca: Polsek Langsa Barat Tangkap Dua Pecandu Sabu, Satu Pengedar Masih Buron

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved