Berita Subulussalam

Hari Jadi Subulussalam Dipersoalkan, Antara 15 Juni dan 14 September

Munculnya pertanyaan Asmauddin ini berkaitan sejumlah even yang akan digelar 14 September mendatang di Kota Subulussalam.

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For serambinews.com
Prasasti peresmian Pemko Subulussalam yang hingga sekarang 'hilang'. 

Munculnya pertanyaan Asmauddin ini berkaitan sejumlah even yang akan digelar 14 September mendatang di Kota Subulussalam.

Hari Jadi Subulussalam Dipersoalkan,

Antara 15 Juni dan 14 September

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Hari Jadi Subulussalam yang selama sepuluh tahun terakhir digelar setiap 14 September, kini dipersoalkan sejumlah kalangan.

"Selaku warga Kota Subulussalam yang pernah mengabdi di Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Kota Subulussalam, memohon info dari tokoh-tokoh masyarakat dan rekan-rekan semua, apa yang menjadi dasar pertimbangan penetapan Hari Jadi Subulussalam tanggal 14 September, terimakasih," kata Asmauddin, mantan Pj Wali Kota Subulussalam dalam sebuah diskusi yang terpantau Serambinews.com, Kamis (29/8/2019).

Munculnya pertanyaan Asmauddin ini berkaitan sejumlah even yang akan digelar 14 September mendatang di Kota Subulussalam.

Pertanyaan Asmauddin ini sebenarnya cukup mendasar lantaran dia merupakan mantan Ketua Panitia Pemekaran Kota Subulussalam dan Pj Wali Kota perdana.

Asmauddin sendiri semasa pemerintahannya menggelar syukuran perdana Hari Jadi Kota Subulussalam 15 Juni bertepatan peresmiannya menjadi kepala daerah.

Terhadap hal ini, Salbunis yang juga mantan Plh Sekda Kota Subulussalam menjelaskan jika hari jadi Subulussalam tanggal 14 September ditetapkan oleh Camat Simpang Kiri yang kala itu Rusdi Hasan.

Baca: Simak Alasan Walikota Lhokseumawe Terapkan Bahasa Aceh di Perkantoran hingga Surat Menyurat

Baca: Mengaku Titisan Nyi Roro Kidul dan Bisa Mengubah Beras Jadi Emas, Buruh Bangunan Ini Dibekuk Polisi

Baca: Rencana Kenaikan Iuran BPJS 100 Persen Akan Kuras APBA, Kemungkinan Besar JKA Dihapus

Baca: Firs Lady Pijay, Majukan Perempuan Lewat Pelatihan

Penetapan ini berdasarkan hasil musyawarah muspika dengan tokoh-tokoh masyarakat Simpang Kiri.

Tanggal ini kata Salbunis dipilih atas dasar kala itu adanya kunjungan Gubernur Aceh, Prof Ali Hasmi yang dalam pidatonya mengubah nama Bandar Baru menjadi Subulussalam. 

Sementara Maskur, tokoh agama Subulussam menimpali jika penetapan 14 September sebagai Hari Jadi Subulussalam diambil dalam seminar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Kota Subulussalam 2010 atau tiga tahun setelah dimekarkan dari kabupaten induk, Aceh Singkil, tepatnya 2 Januari 2007.

Keputusan itu, lanjut Maskur dicapai setelah menerima masukan dan saran dari tokoh masyarakat setempat. (*)

Berita selengkapnya baca Harian Serambi Indonesia edisi besok, Jumat (30/8/2019). 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved