Aneh Tapi Nyata, Diminta Jadi Imam karena Mirip Ustaz, Ternyata

Jangan menilai orang hanya dari penampilan, karena terkadang penampilan bisa menjadi modus penipuan paling besa

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Aneh Tapi Nyata, Diminta Jadi Imam karena Mirip Ustaz, Ternyata
DOK. POLRES ACEH UTARA
Warga memperhatikan pria asing yang memegang tasbih di Meunasah Gampong Teungoh Beureughang, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, Rabu (28/8/2019).

Jangan menilai orang hanya dari penampilan, karena terkadang penampilan bisa menjadi modus penipuan paling besar. Kejadian di Aceh Utara, Rabu (28/8) petang, menjadi salah satu buktinya.

Iqamat baru saja selesai saat para jamaah shalat magrib di Meunasah Gampong Teungoh, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, mulai mengatur saf (barisan) shalat. Kehadiran seorang pria berpenampilan mirip ustaz menarik perhatian jamaah.

Mengenakan baju teluk belanga lengan panjang, kain sarung, serta peci menutupi setengah rambut panjang yang dibiarkan tergerai. Sebuah tasbih di tangannya semakin meyakinkan jika pria itu adalah ustaz benaran.

“Silakan,” kata seorang jamaah pelan sambil mengayunkan tangan kanannya ke depan, mempersilakan pria itu menjadi imam, memimpin shalat magrib berjamaah.

Tanpa penolakan, pria itu dengan mantap melangkah ke depan. Belasan jamaah mengikuti saat “sang ustaz” membaca takbiratul ihram.

Namun, jamaah menjadi ragu saat sang imam dadakan ini membaca fatihah. Keraguan semakin bertambah ketiga imam asing itu beberapa kali salah membaca surat Al-Ikhlas.

Sebagian jamaah langsung menyempurnakan shalat sendiri. Ada juga jamaah yang menghentikan shalat berjamaah, kemudian pindah dan memulai shalat sendiri. “Tapi ada juga yang masih terus mengikuti imam tersebut sampai shalat selesai,” ujar Keuchik Meunasah Teungoh Beureughang, Muhammad Isa kepada Serambi, Kamis (29/8).

Seusai shalat magrib yang tak biasa tersebut, warga sempat berbincang-bincang dengan pria itu. “Awalnya ia mengaku berasal dari Jawa tengah dengan tujuan berjihad ke Aceh,” ujar Keuchik Isa.

Kemudian seorang warga yang mampu berkomunikasi dengan bahasa Jawa menanyakan asal usulnya. Pria berambut panjang tersebut mampu menjawabnya. “Tapi tiba-tiba dia marah, bahkan hampir memukul ketika warga meminta untuk melihat kartu identitas, seperti KTP,” ujar Keuchik.

Saat itu warga semakin curiga dengan pria tersebut, sehingga kemudian melaporkan keberadaan pria ini kepada polisi.

Hasil pemeriksaan polisi

Dikutip dari website Tribratanews Polres Aceh Utara, aparat kepolisian datang ke lokasi dan mengamankan pria yang diperkirakan berusia 37 tahun itu. Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kapolsek Tanah Luas AKP Nurmansyah mengatakan, berdasarkan laporan masyarakat pihaknya datang mengamankan pria tersebut.

“Saat akan diamankan anggota untuk dibawa ke Polsek, Pria yang diketahui bernama Miswar ini sempat melakukan perlawanan," ujar AKP Nurmansyah seperti dikutip dari Tribratanews.

Setibanya di Polsek, polisi melakukan pemeriksaan orang dan barang bawaannya. “Pria ini membawa sebuah ransel berisi pakaian kumal, tidak punya identitas diri, kuku-kukunya panjang, jorok, diketahui kemudian dirinya merupakan warga Kecamatan Baktiya, Aceh Utara," kata Kapolsek.

Kapolsek menambahkan, pihaknya berhasil menelusuri keberadaan keluarga pria yang terindikasi menderita mengidap gangguan kejiwaan tersebut. “Sudah kita hubungi pihak keluarganya, dan diakui bahwa yang bersangkutan mengidap gangguan jiwa," kata AKP Nurmansyah.

Pihak kepolisian juga sudah meminta keluarga untuk menjemput pria tersebut di kantor polisi. Ada-ada saja.(jaf)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved