Wanita di Masjid

Komunikasi Wanita Muda yang Diamankan Security Masjid Raya Baiturrahman Makin Kacau

Untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, Pengurus MRB Banda Aceh dan pihak security menitipkan wanita itu pada salah seorang staf perempuan MRB untuk

Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/DOK PENGURUS MRB
Wanita muda yang diamankan security Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Kamis (29/8/2019) malam dan lembar kertas berisi jawaban komunikasi secara tertulis. 

Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hingga malam ini, Jumat (30/8/2019), komunikasi dengan seorang wanita muda yang diamankan security Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh semakin kacau karena setiap pertanyaan yang diajukan dijawabnya secara tertulis sering berubah-ubah.

“Mengenai kampung asal, sebelumnya dia sempat menulis di Gampong Sagoe, Bandar Baru. Tak lama kemudian dia juga menulis asal Aceh Timur. Dia juga menambah jawaban tertulis yaitu suaminya di penjara,” kata M Nur AR, karyawan Harian Serambi Indonesia yang juga salah seorang Pengurus MRB Banda Aceh.

Baca: Wanita Muda Diamankan Security Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Mungkin Keluarga Anda

Ketika informasi itu tersiar pada Jumat siang, banyak pihak yang merespons, di antaranya tentang alamat Gampong Sagoe di Bandar Baru.

“Bandar Baru itu adalah kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya. Tidak ada Gampong Sagoe di kecamatan itu, yang ada Meunasah Sagoe,” kata seorang warga yang menghubungi Serambinews.com.

Baca: Inna Lillahi - Ibunda SBY Meninggal Dunia, Begini Riwayat Sakit Sang Bunda Siti Habibah

Baca: Wali Kota Banda Aceh Bertemu Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Ini Pengharapannya untuk Aceh

Baca: Istri Pasang Status Janda di Facebook, Pria Ini Marah dan Bunuh Istrinya Pakai Pisau

Dalam penelusuran lebih lanjut, di Kabupaten Pidie memang ada Gampong Sagoe namun bukan Kecamatan Bandar Baru tetapi Kecamatan Glumpang Baro.

Satu informasi lainnya diterima dari relawan RAPI Kota Lhokseumawe, Sufyan/JZ01KIA menyebutkan wanita muda yang menuliskan namanya Asmaul Husna tersebut diduga adalah wanita yang pernah mereka amankan di kawasan Terminal Bus Lhokseumawe sekitar sebulan lalu.

“Melihat fotonya, kemungkinan betul itu orangnya. Memang tidak bisa berkomunikasi lisan. Untuk menghindari hal-hal tidak diharapkan langsung kami serahkan ke Polsek Banda Sakti,” kata Sufyan dibenarkan Ketua RAPI Kota Lhokseumawe, Ridwan Ishak/JZ01KRI.

M Nur AR yang dikonfirmasi kembali pada Jumat (30/8) malam mengatakan, hingga saat ini belum ada pihak keluarga yang datang atau menginformasikan tentang wanita yang berumur diperkirakan 28 tahun itu.

Untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, Pengurus MRB Banda Aceh dan pihak security menitipkan wanita itu pada salah seorang staf perempuan MRB untuk dibawa pulang ke rumahnya.

“Selain kasihan kita juga tak berharap terjadi sesuatu kepadanya. Jadi sambil menunggu pihak keluarga, kita titip dulu di tempat aman dengan salah seorang staf perempuan kita. Kita juga sudah belikan baju ganti karena baju yang dia pakai terlihat sudah sangat kotor,” kata M Nur.

Seperti diberitaakan sebelumnya, seorang wanita muda yang diperkirakan berumur 28 tahun diamankan oleh Security Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh sejak Kamis (29/8/2019) malam karena gerak-geriknya terlihat kebingungan dan tak bisa diajak komunikasi lisan.

Security MRB sudah berusaha keras untuk mengorek informasi menyangkut identitas dan maksud keberadaannya di Banda Aceh namun setiap kali diajak berkomunikasi lisan terlihat seperti orang linglung.

Akhirnya, kata M Nur, petugas mengarahkan perempuan itu untuk menulis apa saja yang diingatnya.

Maka, di atas secarik kertas dia pun menulis beberapa pertanyaan yang diajukan.

Antara lain dia menulis namanya Asmaul Husna, alamatnya di Gampong Sagoe, Kecamatan Bandar Baru, nama ibu Muliani, nama ayah Marzuki, dan ke Banda Aceh sendiri.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved