Rusuh di Papua

Soal Rusuh di Papua, Wiranto: Ya Terserah Kita Mau Umumkan Jumlah Korban atau Tidak

Menurut Menkopolhukam Wiranto, soal jumlah korban dalam kerusuhan di Papua, masih akan didata lebih lanjut.

Editor: Amirullah
ANTARA FOTO/Renald Ghifari
Menko Polhukam Wiranto memberikan keterangan pers seusai rapat koordinasi khusus (Rakorsus) tingkat menteri di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (24/4/2019). Rakorsus tersebut membahas hal-hal penting terkait pascapemilu 2019. ANTARA FOTO/Renald Ghifari/hma/pras.(ANTARA FOTO/Renald Ghifari) 

Asap mengepul dari salah satu bangunan yang dibakar massa dalam aksi protes yang berujung anarkis di Jayapura, Kamis (29/8/2019). (KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI)

"Sudahlah, jilid pertama sekarang (tidak bahas korban), jilid dua besok," kata Wiranto. (Kompas.com/Ihsanuddin)

Wiranto Sudah Tahu Dalang Provokator

Menkopolhukam Wiranto akui sudah tahu dalang yang menjadi provokator kerusuhan di Papua dan Papua Barat, beri peringatan tegas.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan  Wiranto menyebut pemerintah sudah mengetahui pihak yang menunggangi sejumlah peristiwa kerusuhan yang terjadi di  Papua dan Papua Barat belakangan ini.

Bahkan, adanya pihak provokator gelap ini juga telah diketahui oleh Presiden Joko Widodo.

Laporan lengkap soal keterlibatan penunggang gelap ini sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019).

"Memang rusuh ini ada yang menunggangi, mengompori, memprovokasi, ada yang sengaja dorong terjadi kekacauan," kata Wiranto saat konferensi pers usai rapat.

"Dari laporan tadi BIN, Kapolri, kita tahu siapa yang coba dapat keuntungan dari kerusuhan ini.

Kita peringatkan siapa pun dia, hentikan itu, karena itu hanya ingin buat suasana instabil," ucap dia lagi.

Namun, Wiranto tidak menyebutkan pihak yang mendapat untung dari kerusuhan itu.

Mantan Panglima ABRI itu lalu menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo juga tidak ingin ada tindakan represif dari aparat dalam menangani Papua dan Papua Barat.

Jokowi, kata Wiranto, justru ingin tindakan persuasif atau lunak.

Wiranto menyebut, Jokowi juga ingin aparat melindungi obyek-obyek penting serta fasilitas publik dan fasilitas milik negara, jangan sampai ada yang dirusak karena dapat menghambat kegiatan masyarakat.

"Demonstrasi anarkis merusak sesuatu, sebenarnya mengkhianati rakyat, karena dibangun dengan uang rakyat," ucap Wiranto. (Kompas.com/Ihsanuddin)

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved