Luar Negeri
Ditahan Saat Hamil 8 Bulan, Perempuan Ini Harus Berjuang Melahirkan Sendirian di Penjara
Saat Sanchez berteriak dan memberi tahu bahwa air ketubannya telah pecah, petugas penjara hanya memberinya kain dan pembalut melalui celah di pintu
SERAMBINEWS.COM, DENVER - Seorang perempuan asal negara bagian Colorado, Amerika Serikat, mengajukan tuntutan melawan pemerintah kota Denver setelah dia dibiarkan melahirkan sendirian di dalam sel penjara.
Diana Sanchez (27), ditangkap pada 14 Juli 2018 lalu, saat sedang hamil delapan bulan.
Dia ditahan atas tuduhan penipuan identitas dan dipenjara di Penjara Kota Denver sambil menunggu jadwal persidangan.
Pada pagi hari tanggal 31 Juli 2018, dia merasakan sakit di bagian perut dan hendak melahirkan.
Sanchez yang saat itu berusia 26 tahun, berulang kali berteriak meminta bantuan.
Akan tetapi tidak ada staf penjara maupun petugas medis yang menghampirinya.
Saat Sanchez berteriak dan memberi tahu bahwa air ketubannya telah pecah, petugas penjara hanya memberinya kain dan pembalut melalui celah di pintu sel tahanan.
Perempuan itu akhirnya harus berjuang untuk melahirkan seorang diri di dalam selnya, tanpa didampingi petugas maupun staf medis.
Petugas baru masuk dan memanggil ambulans untuk membawa Sanchez ke rumah sakit setelah dia melahirkan seorang bayi laki-laki.
Kini, setelah satu tahun berlalu, pada Rabu (28/8/2019) lalu, Sanchez melalui pengacaranya, Mari Newman, mengajukan tuntutan hukum terhadap pemerintah kota Denver, Pusat Kesehatan Medis Denver, enam petugas kantor sherif dan perawat.
"Apa yang seharusnya menjadi salah satu hari paling membahagiakan dalam hidupnya justru berubah menjadi hari yang diisi dengan teror, rasa sakit, dan penghinaan yang tidak perlu, yang terus membuatnya merasakan trauma emosional yang berkelanjutan."
"Pemerintah kota, pusat kesehatan medis, dan enam petugas sherif dan perawat kota Denver telah gagal memenuhi kewajiban hukum dan moral mereka," kata Newman.
Dalam surat pengaduan yang diajukan, tertulis bahwa petugas kesehatan menyadari bahwa Sanchez tengah hamil saat ditahan dan mengetahui bahwa dia berisiko melahirkan lebih awal.
Pada hari terjadinya insiden, Sanchez mengatakan telah setidaknya delapan kali meminta bantuan dan mengatakan bahwa dirinya mengalami kontraksi serta air ketubannya telah pecah.
Di dalam sel tahanannya juga terpasang kamera pengawas yang membuat petugas dapat memantau secara langsung situasi di dalam sel maupun kondisi Sanchez.