5 Fakta Lengkap Seputar Memek, Kuliner asal Simeulue yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Kuliner khas Pulau Simeulue, Aceh bernama memek dinobatkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.

Editor: Faisal Zamzami
Dokumen pribadi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simeulue, Abdul Karim
Memek merupakan salah satu makanan unggulan khas Simeulue Aceh yang dinobatkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. (Dokumen pribadi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simeulue, Abdul Karim) 

Di saat lain, pisang dihancurkan tetapi bertekstur kasar lalu diberikan santan yang telah dipanaskan dan gula serta garam.

Kemudian, pisang itu ditaburkan beras yang telah disangrai.

4. Muncul saat bulan Ramadhan

Memek lebih mudah ditemukan saat jelang atau bulan Ramadhan.

Masyarakat setempat biasanya membuat memek dalam porsi yang besar.

Rasanya yang manis membuat memek disantap sebagai hidangan buka puasa.

5. Ada di kafe

Karim mengatakan memek saat ini bisa ditemukan dengan mudah di destinasi-destinasi wisata sekitar Simeulue.

Wisatawan bisa menemukan memek di kafe-kafe yang di Pulau Simeulue.

Untuk membeli satu cup plastik memek, harga yang perlu dibayarkan adalah Rp 5.000.

Baca: Anggota DPRK Aceh Tengah akan Ikuti Orientasi Pembekalan

Baca: Fakta Lain Di Balik Cinta Wanita Austria dengan Petugas PPSU, Ini Alasan Arzum Terima Awan

Baca: Polres Bireuen Siagakan Puluhan Polwan Amankan Pelantikan Anggota DPRK Bireuen Terpilih

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Lengkap Seputar Memek, Kuliner asal Aceh"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved