Siti dan Hafiz Hanya Habiskan Rp 3 Jutaan Buat Resepsi Pernikahan, Berkonsep Lesehan Tanpa Pelaminan

Sebab yang paling penting ia ingin menegakkan apa yang dianjurkan Tuhan.

"Karena Allah, kami menerima semua cercaan. Tidak ada istilah menyesal dan saya menerima suami saya karena Allah."

"Dia banyak berkorban untuk saya dan adik-adik saya."

"Bahkan, seluruh keluarganya mencintai kami meskipun saya berasal dari keluarga broken home," kata anak tertua dari delapan bersaudara itu.

Siti pun menceritakan tentang pernikahannya kala itu.

Tetangganya ikut membantu agar semuanya berjalan lancar.

Ia juga tak menyewa katering, karena memasak sendiri makanan untuk tamu yang terbatas.

Sementara Hafiz, sang suami, sebetulnya sempat kepikiran untuk resepsi seperti banyak orang lainnya.

Tetapi rencana itu dibatalkan, mengingat kondisi keuangan Siti yang saat itu masih kuliah.

"Jadi perencanaan untuk menikah memang harus benar-benar matang, karena saya harus mengatur keuangan demi 7 adik saya," ucap Siti.

Beruntung saat itu Siti sudah mendapat tawaran dari sebuah perusahaan konstruksi.

Setelah diumumkan diterima kerja, Siti menghubungi Hafiz dan merencanakan pernikahan yang praktis.

"Saya mengatakan kepada suami saya untuk melakukan upacara sederhana. Dan ternyata benar-benar urusan kami dipermudah," kata Siti.

Siti menyebut sebetulnya Hafiz dari keluarga yang mampu.

Namun demikian Hafiz menurutnya adalah sosok yang hemat soal keuangan.