Kebakaran

Sosok Hambali di Mata Keluarga, Pria Sawang yang Tewas Terbakar Itu Anak Yatim Taat Beribadah

Mustia (33,) sepupu Hambali menceritakan, kalau Hambali adalah sosok yang rajin shalat. Aktivitas malamnya pun mengaji.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ SAIFUL BAHRI
Ketua BPBD Aceh Utara, Amir Hamzah meninjau kondisi rumah yang terbakar di Desa Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Rabu (5/9/2019). 

Mustia (33,) sepupu Hambali menceritakan, kalau Hambali adalah sosok yang rajin shalat. Aktivitas malamnya pun mengaji.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Hambali (19,) asal Babah Buloh, Kecamatan Sawang Aceh Utara, Rabu (4/9/2019) sekitar pukul 04.00 WIB, dilaporkan tewas saat api membakar rumah orang tuanya.

Meninggalnya Hambali secara tragis itu pun, menyisakan duka yang mendalam bagi keluarganya.

Terutama ibunya, Fauziah (33).

Janda enam anak tersebut terlihat termenung dan seperti tak percaya, pada apa yang baru saja terjadi pada anak keduanya tersebut.

Baca: Timnas Indonesia Lawan Malaysia, 40 Ribu Tiket Terjual, Jokowi dan Para Menteri Diundang

Mustia (33,) sepupu Hambali menceritakan, kalau Hambali adalah sosok yang rajin shalat.

Aktivitas malamnya pun mengaji.

"Bila mendengar azan, maka  langsung mengambil sarung dan peci, selanjutnya ke masjid untuk shalat," katanya.

Jadi dia bersama keluarganya, merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Hambali secara tragis tersebut.

Baca: Bakesbangpol Galus Bentuk Forum Kewaspadaan Dini, Ini Tujuannya

Sebelumnya, Mustia juga menceritakan, kalau dirinya tinggal di sekitar lokasi kejadian.

Sehingga pada pukul 04.00 WIB, dia mendengar teriakan ibu korban, Fauziah yang meminta tolong. 

Saat bangun dan ke luar rumah, dilihat asap sudah mulai ke luar dari dalam rumah.

Sempat dia menggedor pintu rumah dua kali, tapi korban tidak keluar. 

Dia pun bersama warga lain, mencoba memecahkan kaca depan dan samping.

Tapi api semakin membesar dalam rumah.

Baca: 3 Persoalan Utama Petani Pijay Setiap Tahunnya, Mulai Pupuk Hingga Serangan Hama

Makanya dia kembali berinisitif untuk mendobrak pintu belakang.

Tapi tetap tidak bisa menerobos masuk, karena api semakin besar.

Makanya dia dan warga berupaya memadamkan api. 

Saat api padam, baru bisa ditemukan jenazah korban yang terletak di tumpukan padi.

Kondisi jenazah, bagian belakang kepala, telinga kiri hingga ke punggung, serta kaki kiri terbakar. 

Jenazah kini sudah dikebumikan di pemakaman umum desa setempat. (*)

Baca: 3 Persoalan Utama Petani Pijay Setiap Tahunnya, Mulai Pupuk Hingga Serangan Hama

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved