Yuk! Berpetualang ke Rawa Singkil

Kemudian bunga vanda hookeriana yang mekar sepanjang waktu dan pohon bajakah yang diklaim sembuhkan kangker dan tumor.

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL – Rawa Singkil, di Kabupaten Aceh Singkil, adalah rumah bagi flora dan fauan endemik. 

Seperti orangutan, beruang madu, burung kuau sejenis burung merak bertubuh mungil.

Ada juga pohon malako berukuran raksasa, pohon madu.

Kemudian bunga vanda hookeriana yang mekar sepanjang waktu. Dan pohon bajakah yang diklaim sembuhkan kangker dan tumor.

Rawa Singkil, sangat pas bagi yang ingin merasakan sensasi berpetualang di hutan rawa.

Melihat hamparan tumbuhan akuatik sambil mengintip kehadiran orangutan.

Baca: Hujan Diprediksi Landa Langsa Hingga Bener Meriah Selama Tiga Hari Kedepan

Selama ini yang tenar ke Rawa Singkil, melalui Lae Treup. Padahal ada pintu masuk lain yang tak kalah memikat dan menantang adrenalin. 

Ya.... ada dua pintu masuk berpetualang ke belantara Rawa Singkil. 

"Lokasi petualangan ke Rawa Singkil ada dua. Keduanya memberikan sensasi luar biasa," kata Satiman Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Aceh Singkil, Rabu (4/9/2019).

Lokasi petualangan pertama Ulu Bubu via Kecamatan Kuala Baru dan Lae Treup via Desa Rantau Gedang. Keduanya ditempuh melalui jalur sungai.

Baca: Waspadalah, Jambret Bermodus Tanya Alamat, Rampas Ponsel Lalu Kabur

Ke Ulu Bubu, sampai di Kuala Baru, jangan buru-buru masuk ke rawa Singkil. Singgah dahulu di Kuala Baru, di sana bisa menyaksikan gadis-gadis berparas ayu sedang mensulam kain kasab benang emas.

Setelahnya berjalan kaki masuk hutan Rawa Singkil dekat bibir pantai. Di pinggir hutan, pohon malako serta pohon madu berukuran raksasa menjulang tinggi.

Masuk ke bagian dalam hutan, kayu bajakah yang dipercaya berhasiat obati kangker dan tumor ganas segera dapat ditemukan.

Di hutan rawa Singkil, itu puluhan suara jenis burung menjadi penghibur. Pelankan langkah dan tajamkan mata, hutan ini merupakan daerah lintasan orangutan. 

Puas bersentuhan dengan flora endemik hutan Rawa Singkil, teruskan perjalanan ke Alu Bubu dengan naik sampan. Hamparan bunga teratai menyambut pelayaran di sungai dengan air berwarna hitam. 

Seterusnya sesak pohon bakung, dan kelok sungai menantang perjalanan. Di sini orang utan serta elang berbulu abu-abu siap mengejutkan adrenalin.

Lain lagi dengan pesona petualangan masuk Rawa Singkil dengan sasaran Lae Treup. Berjalan dimulai dengan menyusuri sungai yang membelah tumbuhan rawa bagai ular raksasa. 

Baca: Longsor di Gampong Pondok Keumuning- Langsa, Jalan Lintas Terancam Amblas

Bunga vanda hookerina yang sedang mekar terlihat di antara sesak pohon bakung hamparan Rawa Singkil. Diikuti kantung semar serta tumbuhan akuatik lainnya. 

Lelah menerobos bakung, istirahatlah di Lawah Kerabang, pondok ketiga para pencari lele.

Santaplah perbekalan yang dibawa sambil menjulurkan kaki ke dalam sungai. Sensasi gigitan manjan ikan berukuran mini khas rawa Singkil, segera melepas ketegangan otot kaki.

Jangan berisik Lawah Kerabang merupan sarang orangutan. Kehadirannya bisa muncul kapan saja.

Ke Rawa Singkil, dari Bandara Syekh Hamzah Fansuri, Aceh Singkil dapat ditempuh dengan naik mobil sekitar 30 menit sampai di dermaga Kilangan, Kecamatan Singkil. 

Jika ingin berpetualang ke Ulu Bubu, dari dermaga Kilangan, perjalanan dilanjutkan dengan naik perahu. Sekitar 30 menit belok kiri masuk Banda Sampi dan teruslah ke Kuala Baru.

Sementara bila ke Lae Treup, terus lah menyusuri sungai selebar 300 meter menuju Desa Rantau Gedang dan Teluk Rumbia. Setelah melewati dua kampung itu, belok kiri masuk ke Lae Treup.

Melalu jalan darat Banda Aceh-Aceh Singkil, menuju Rawa Singkil bisa ditempuh sekitar 10 jam. Sedangkan Medan-Aceh Singkil sekitar 7 jam perjalanan.

Alternatif lain menuju Rawa Singkil, melalui bandara Pinangsori, Sibolga dapat ditempuh sekitar 6 jam perjalanan.

Tunggu apa lagi yuk berpetualang ke Rawa Singkil.(*)