Gadis Suku Baduy Dibunuh dan Diperkosa, Ini 4 Faktanya: Dirudapaksa Meski Tewas Bersimbah Darah
Berdasarkan pengakuan pelaku, korban S masih terus disetubuhi meski sudah tidak bernyawa.
Gadis Suku Baduy Dibunuh dan Diperkosa, Ini 4 Faktanya: Dirudapaksa Meski Tewas Bersimbah Darah
SERAMBINEWS.COM - Simak fakta pembunuhan sadis serta pemerkosaan gadis Suku Baduy, 3 pelaku masih dibawah umur.
Pelaku pembunuhan sadis gadis Suku Baduy akhirnya berhasil diamankan.
Dikrimum Polda Banten berhasil tangkap tiga pelaku pembunuhan gadis berusia 13 tahun tersebut.
Berdasarkan pengakuan pelaku, korban S masih terus disetubuhi meski sudah tidak bernyawa.
Dilansir Kompas.com, Dirkrimum Polda Banten Kombes Novri Turangga mengatakan, rentetan peristiwa keji tersebut terjadi pada Jumat (30/8/2019).
Lalu apa saja fakta terkait kasus pembunuhan sadis dan pemerkosaan gadis Suku Baduy ?
Baca: Aulia Reka Ulang Proses Menghabisi Suami dan Anak Tiri, Dieksekusi Usai Berhubungan Intim
Baca: Genap 18 Tahun Lalu, Prof Dayan Dawood Tewas Ditembak, Begini Kronologisnya
Baca: Kekalahan Indonesia atas Malaysia Diwarnai Kerusuhan, Ini Kronologinya: Mahalnya Tiket Tak Sebanding
Berikut Tribunnews.com himpun dari Kompas.com :
1. Satu dari Tiga Pelaku Masih Dibawah Umur
Polisi berhasil menangkap tiga pelaku pembunuhan terhadap gadis Baduy, S (13).
Tiga pelaku yakni AMS alias E (19), F (19), dan A (15).
Apung Muhammad Saepul (AMS) yang merupakan pelaku rudapaksa dan pembunuhan gadis suku Baduy.
AMS ditangkap polisi ketika sedang berada di kediaman keluarganya di Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan.
AR dan MF ditangkap di Leuwidamar, Lebak.

Pelaku pemerkosa dan pembunuhan gadis Suku Baduy ditangkap (KOMPAS.com/Acep Nazmudin)
2. Kronologi
Tiga pelaku mengetahui S sedang sendirian di gubuk dan ketiganya sudah merencanakan rudapaksa gadis tersebut.
Bahkan tiga pelaku sudah menentukan siapa orang pertama yang akan menyetubuhi korban.
Dikutip dari Kompas.com, korban S memang sedang berada di belakang gubuk sendirian untuk memotong kayu bakar.
AKBP Dani Arianto mengatakan, korban yang merupakan warga Baduy, sedang berada di kebun warga Cisimeut yang dijaga oleh keluarganya.
Selama sendirian tiga pelaku melancarkan aksinya.
AMS bermodus ingin meminjam golok yang dipegang korban.
AMS melancarkan rayuan dan korban pun meminjamkan.
Saat itulah aksi rudapaksa dilakukan.
Baca: Majelis Tinggi PNA Berhentikan Irwandi, Tunjuk Tiyong Sebagai Pengganti
Baca: Massa Bakar Keranda di Kantor Gubernur, Tolak Aktivitas Tambang di Linge
Korban dibawa ke gubuk lalu dirudapaksa.
Korban sempat melawan dengan berteriak.
Selama satu jam, kakak korban baru mencari korban.
Korban ditinggal sendirian di saung karena kakak korban yang bernama Arsad mencari burung.
"Saat jam setengah empat sore, Arsad menemukan korban dalam keadaan meninggal," ujar Dani, Sabtu (31/8/2019).
3. Korban Lakukan Perlawanan Luar Biasa
Menurut laporan Dirkrimum Polda Banten Kombes Novri Turangga, S sempat lakukan perlawanan yang luar biasa.
Korban sempat melawan dengan berteriak.
Namun dibacok pakai golok.
Korban mencoba menangkisnya dengan pakai tangan kanan hingga terluka parah.
Perlawanan korban dinilai luar biasa karena ia masih berusaha menangkis bacokan golok pelaku dengan tangan kiri, namun lagi-lagi tangan kirinya terluka parah.
Kendati kedua tangannya terluka parah, menurut keterangan pelaku yang disampaikan ke penyidik, korban masih sempat melawan dan berteriak.
Dalam kondisi tersebut, pelaku langsung melukai leher korban hingga tewas.
4. Dirudapaksa Meski Tewas Bersimbah Darah
Berdasarkan pengakuan pelaku, korban S masih terus disetubuhi meski sudah tidak bernyawa.
"Dirudapaksa lagi dalam keadaan sudah tidak bernyawa dan berlumuran darah," kata Novri. (*)
(Tribunnews.com, Kompas.com/Acep Nazmudin/Aji YK Putra)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul FAKTA Pembunuhan dan Pemerkosa Gadis Suku Baduy: Ada Pelaku Dibawah Umur, Upaya Korban Sebelum Tewas
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Pravitri Retno Widyastuti