Turnamen Pemuda Padang Sikabu Cup II Abdya, Poska Tersingkir

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Lanjutan pertandingan putaran pertama Turnamen Bola Kaki Pemuda Padang Sikabu Cup II tahun 2019 digelar di Lapangan Padang Sikabu, Kuala Batee, Aceh Barat Daya (Abdya), Jumat (6/9/2019) sore.  

Pol B, Tim Ras Junior dari Kuta Tinggi, Kecamatan Blangpidie berhadapan dengan Tim Poska FC dari Gampong Baroe, Kecamatan Jeumpa. Pertemuan dua tim tangguh ini menyedot perhatian penonton dalam jumlah besar.

Sejak menit awal Ras Junior aktif melancarkan serangan berbahaya, namun mendapat layanan baik dari anak-anak Poska FC.

Pertandingan berjalan sekitar 14 menit Ras berhasil memetik angka pertama diciptakan stiker Dek Am tidak mampu diselamatkan gawang Poska, Khalid.

Poska FC yang ketinggalan satu  angka semakin bersemangat membuat gol balasan melalui serangan berbahaya ke gawang lawan. Namun sampai turun minum, anak-anak Poska tidak mampu menjebol gawang RAS Junior yang dikawal ketat, Khairul.

Memasuki babak kedua, Poska tampil penuh percaya diri. Serangan silih berganti dilancarkan, namun anak-anak Ras Junior mempertahankan habis-habisan.

Menjelang pertandingan berakhir sekitar menit 68, Poska sukses melakukan gol balasan dari kaki, gelandang, Akmal. Kedudukan imbang 1-1 membuat pertandingan semakin seru karena kedua tim sangat berambisi menambah angka.

Sampai wasit Eka yang mengakhir pertandingan kedua tim gagal menambah angka sehingga pemenang ditentukan melalui adu penalti.

Ras Junior beruntung setelah berhasil menyarangkan 3 gol, sementara Poska hanya 1 gol sehingga Ras Junior menang 3-1.

“Hasil ini mengantarkan Ras Junior keputaran berikutnya (16 besar). Sedangkan Tim Poska FC akhirnya tersingkir,” lapor Ketua Panitia Pelaksana, Julni Syahputra  kepada Serambinews.com.

Lanjutan pertandingan putaran pertama di Pol A, Sabtu (7/9/2019) sore, berhadapan Tim PSM Muka Blang, Kuala Batee lawan Porto FC dari Krueng Panto, Kuala Batee.

Laga ini, diperkirakan juga mendapat perhatian penonton, mengingat kedua tim sama-sama berasal dari satu kecamatan.    

Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana, Julni Syahputra menjelaskan, Turnamen Bola Kaki Pemuda Padang Sikabu Cup II 2019, bergulir sejak 1 September.

32 tim dari Kabupaten Abdya, Nagan Raya dan Aceh Selatan bertarung memperebutkan total bonus Rp 50 juta.

Baca: Awali Babak 12 Besar Liga 3, Galacticos Peusangan Raya Jajal Persada Blangpidie

Baca: Wadah Pegawai KPK Gelar Aksi, Bawa Spanduk KPK Dilahirkan oleh Mega, Mati di Tangan Jokowi?

Baca: Siti Aminah Tewas Ditikam Suami, Korban Bersimbah Darah di Samping Bayinya di Kasur

Pertandingan dibagi dua pol. Pol A terdiri dari Dumes United Tangan-Tangan, Perkasa Alue Sungai Pinang Jeumpa, GM Meukek FC Meukek Aceh Selatan, PS2G Panto Cut Kuala Batee, Bombal Tangan-Tangan, PSM Moen Mameh Setia, PSM Muka Blang Kuala Batee, Porto FC Krueng Panto Kuala Batee, Mariner FC Susoh, Pancer Pantee Cermin Babahrot, GTSB Padang Sikabu Kuala Batee, PSAP Alue Pisang Kuala Batee, PSBL Babah Lueng Blangpidie, Tunas Barona Pantee Perak Susoh, Seuneulop FC Manggeng, Angkasa Raya FC Nagan Raya.

Pol B terdiri dari Sport Kuma Kuta Makmur Jeumpa, Gaspur FC Tangan-Tangan, Koba FC Lama Inong Kuala Batee, Barona Jaya Ladang Neubok Jeumpa, Poska FC Gampong Baro Jeumpa, Ras Junior FC Kuta Tinggi Blangpidie, Persena Ujong Tanoh Setia, Laser FC Lhueng Asan Blangpidie, PSCS Cot Seumantok Babahrot, Borda FC Tangan-Tangan, Ababil FC Manggeng, Galaxy FC Tangan-Tangan-Tangan, Kapten FC Gampong Teungoeh Kuala Batee, PSA Alue Padee Kuala Batee, PSDM Kuta Trieng Nagan Raya, dan PSAG Geulanggang Gajah Kuala Batee.

Julni Syahputra, didampingi  anggota panita, Hazmi  menjelaskan, turnamen bola sepak pemuda yang kedua tersebut memperebutkan bonus dengan jumlah total Rp 50.000.000. Juara I Rp 20 juta, Juara II Rp 15 juta, Juara III/IV masing-masing Rp 4 juta. Top skor (pencetak gol terbanyak) dan pemain terbaik masing-masing Rp 1 juta dan tropi.

Turnamen ini digelar merupakan upaya menumbuhkan kreativitas di kalangan pemuda dalam kegiatan positif sehingga tidak terjerumus dalam tindakan tidak baik, seperti penyalahgunaan narkoba. Selain itu, kata Hazmi merupakan ajang menyaring bibit baru pemain bola sepak untuk pembinaan lebih lanjut.

Dari pemain baru yang hadal nantinya diharapkan bisa mengembalikan marwah dunia persebakbolaan Abdya yang pernah mengalami masa kejayaan.

“Kalau dulu pemain kita (Abdya) sering disewa daerah luar, namun sekarang justru  sebaliknya,” ungkap Hazmi.(*)