Polsek Ciptakan Biogas dari Kotoran Lembu, Sukses Setelah Enam Kali Gagal  

PERSONEL Polsek Meurah Mulia Polres Lhokseumawe berhasil menciptakan inovasi berupa biogas dengan memakai kotoran lembu

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ SAIFUL BAHRI
Kapolsek Meurah Mulia, Iptu Boestani memperlihatkan inovasi pembuatan biogas dari kotoran lembu. 

PERSONEL Polsek Meurah Mulia Polres Lhokseumawe berhasil menciptakan inovasi berupa biogas dengan memakai kotoran lembu. Inovasi ini diciptakan dalam mensinkronkan dengan qanun ketertiban ternak yang berlaku di kecamatan itu. Ya, sejak tahun lalu, qanun itu sudah diterapkan.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Ari Lasta Irawan melalui Kapolsek Meurah Mulia, Iptu Boestani SH MH menyebutkan, supaya warga tak membiarkan piarannya berkeliaran secara bebas, sekitar dua bulan lalu anggota polisi memiliki ide menciptakan biogas. "Bila kotoran ternak bisa diubah ke biogas, maka ampasnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk, dan cairan sisa dari proses biogas itu bisa menjadi cairan penyemprot hama padi. Banyaknya manfaat dari biogas, membuat masyarakat lebih senang mengurung ternaknya di kandang,” katanya.

Akhirnya, tim Polsek yang dikoordinir Bripka Hamjaya mulai berinovasi. Awalnya mereka bermodal satu drum minyak berkapasitas 220 liter, serta beberapa alat pendukung seperti pipa, dan kompor gas.

Lalu, drum tersebut dilobangi di bagian atas dan samping untuk melekatkan dua pipa besar. Satu pipa fungsinya untuk memasukan kotoran lembu, sementara satu lagi digunakan untuk mengeluarkan ampas kotoran lembu yang bisa jadi pupuk kompos.

Lalu, di bagian lainnya dibuat lobang kecil untuk bisa dilas selang kecil yang berfungsi mengalirkan biogas ke kompor. Selanjutnya, di dalam drum diisi sekitar 2/3 kotoran lembu. Setelah diendapkan sekitar sepekan, maka di ruang yang kosong dalam drum akan muncul biogas.

Biogas itupun bisa dikeluarkan melalui selang kecil yang sudah ada krannya. "Untuk uji coba ini, sempat gagal enam kali. Alhamdulilah, saat ini sudah berhasil. Bahkan sudah kami uji coba dengan memasak air panas untuk menyenduh kopi," pungkas Iptu Boestani.(bah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved