TNI dari Aceh Ikut Misi Perdamaian ke Afrika
Sebanyak 200 prajurit TNI dari Aceh yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda
BANDA ACEH - Sebanyak 200 prajurit TNI dari Aceh yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII-F Multidimensional Integrated Stabilization Mission in Central Africa Republic (Minusca CAR), akan melaksanakan misi perdamaian dunia di Bangui, Republik Afrika Tengah. Keberangkatakan mereka dilepas Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko, di Lapangan Yonzipur 16/Dhika Anoraga (DA) Kodam IM, Indrapuri, Aceh Besar, Jumat (6/9/2019).
Prajurit di bawah Komandan Satgas (Dansatgas), Mayor Czi Irsad Wilyarto SIP, yang juga Komandan Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 16/DA, ini terdiri atas 177 personel TNI AD, 18 TNI AL, dan 5 TNI AU. Mereka akan berangkat melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blangbintang, Aceh Besar, Minggu (8/9/2019) pagi ini pukul 05.00 WIB. Prajurit tersebut akan bergabung bersama pasukan pemeliharaan perdamaian dunia di bawah naungan PBB selama satu tahun di wilayah Republik Afrika Tengah.
Keberangkatan prajurit TNI dari Aceh ini untuk menggantikan pendahulu mereka (Satgas XXXVII-E) pimpinan Mayor Czi Setiawan Nur Prakoso, yang sudah bertugas sejak 3 September 2018. Prajurit Satgas Kizi TNI ini menurut rencana diberangkatkan menggunakan pesawat Ethiopian Airlines, dengan rute penerbangan dari Indonesia menuju India lalu berlanjut ke Ethiopia dan berakhir di Afrika Tengah.
Pangdam IM dalam sambutannya menyampaikan selamat bertugas kepada Prajurit Satgas Kontigen Garuda Kizi XXXVII-F Minusca CAR Yonzipur 16/DA. Menurut Teguh Arief Indratmoko, ini merupakan suatu kebanggaan bagi prajurit karena mendapat tugas kehormatan dari Negara untuk melaksanakan misi perdamaian di bawah naungan PBB.
“Rasa bangga itu harus menjadi pegangan para prajurit untuk bekerja dengan baik dan disiplin. Sebab, misi yang diemban tidak semata-mata terkait kredibilitas TNI, tapi juga kredibilitas bangsa dan Negara di forum internasional. Laksanakan tugas dengan profesional sesuai rule of engagment (ROE) dan SOP yang berlaku,” tegas jenderal bintang dua ini.
Lebih lanjut Pangdam meminta semua prajurit melaksanakan tugas pokok sesuai mandat PBB, yang mencakup implementasi Rencana Pemulihan Nasional dan Peacebulding (RCPSA), di samping melaksanakan operasi penjagaan perdamaian, keadilan transisional, serta memfasilitasi terciptanya lingkungan yang aman. Pelepasan prajurit itu turut dihadiri Kasdam IM, Brigjen TNI Achmad Daniel Chardin, para asisten, kabalak, dan dansat jajaran Kodam IM, serta perwira dan prajurit Yonzipur 16/DA. (mir)