Berita Aceh Barat
Jalan Pasi Masjid Aceh Barat Mulai Ditimbun, Sempat Diblokir Warga
Jalan menuju Desa Pasi Masjid, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat mulai ditimbun dengan tanah kerikil.
Penulis: Rizwan | Editor: Yusmadi
Laporan Rizwan | Meulaboh
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Jalan menuju Desa Pasi Masjid, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat mulai ditimbun dengan tanah kerikil.
Informasi diperoleh Serambinews.com, Jumat (13/9/2019) penimbunan dilakukan sehingga jalan yang rusak parah dan sering banjir memudahkan pengendara melintasi.
Jalan tersebut pada Minggu (8/9/2019) sore lalu sempat diblokir warga dengan menanam pohon di badan jalan, namun pada Senin (9/9/2019) kembali dibuka setelah turun Kadis PUPR Aceh Barat dan kapolres serta Muspika setempat.
Keuchik Pasi Masjid, Irmadi kepada Serambinews.com, Jumat menjelaskan, sudah dua hari terakhir jalan mulai ditimbun tanah kerikil dan diratakan dengan alat berat.
"Dari laporan yang sudah ditimbun 42 truk. Kini masih diratakan jalan tersebut," katanya.
Baca: Pria Bersenjata yang Rampok Karyawati Koperasi Tutup Wajah Pakai Ini
Baca: Rumah Haji Musanif di Jalan T Nyak Arief Banda Aceh Diduga Dibakar Orang Gila
Baca: Dua Karyawati Koperasi Tak Mengenali Wajah Dua Pria yang Merampoknya
Ia mengaku sudah menemui kadis PUPR dan menjanjikan terhadap pengaspalan akan diusulkan anggaran tahun 2020 dan yang ditimbun ini sementara sehingga memudahkan warga melintasi.
"Kami berharap tahu depan diakomodir. Jalan Pasi Masjid bukan saja dlewati warga kompleks tetapi jalur dari sejumlah desa menuju Desa Lapang Johan Pahlawan terutama anak-anak sekolah," kata keuchik.
Seperti diberitakan sejumlah masyarakat Desa Pasi Masjid Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Minggu (8/9/2019) sore sekira pukul 17.00 WIB memblokir jalan menuju kompleks perumahan di desa itu.
Aksi blokir jalan dengan menanam sejumlah pohon karena tidak kunjung diperbaiki.
Jalan tersebut merupakan satu-satunya jalur akses warga selama ini digunakan sekira 1.000 orang lebih menuju ke kompleks perumahan dibangun NGO pascatsunami silam.
Beberapa warga mengatakan, jalan tersebut dibuka sekitar 39 tahun lalu dan pada tahun 2007 silam sekitar 200 rumah dibangun NGO perumahan relokasi korban tsunami 2004 silam.
"Sejak kami menetap di kompleks, jalan menuju kompleks belum pernah tersentuh aspal," kata Khairunnas, seorang peserta aksi. (*)