Soal Masa Depan KPK, Ini Kata Pegiat Antikorupsi dan Pengamat Lembaga Antirasuah

"Masa depan KPK sangat terancam," ujar peneliti dari ILR ini kepada Tribunnews.com, Jumat (13/9/2019).

Editor: Amirullah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar aksi membawa keranda berkain hitam dan menabur bunga di lobi gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (13/9/2019). Aksi tersebut karena memandang bahwa KPK sudah mati dan menunjukkan rasa berduka terkait sejumlah dinamika yang ada di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Riwayat Masa Depan KPK, Ini Kata Pegiat Antikorupsi & Pengamat Tentang Masa Depan Lembaga Antirasuah

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pegiat antikorupsi dari Indonesian Legal Roundtable (ILR), Erwin Natosmal menilai, masa depan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat terancam dengan kehadiran Komisioner baru.

Komisi III memilih lima pimpinan baru KPK yakni, Alexander Marwata (Komisioner KPK), Firli Bahuri (Anggota Polri), Lili Pintauli Siregar (Advokat), Nawawi Pomolango (Hakim) dan Nurul Ghufron (Dosen‎).

"Masa depan KPK sangat terancam," ujar peneliti dari ILR ini kepada Tribunnews.com, Jumat (13/9/2019).

Kenapa hadirnya komisioner baru KPK akan membuat lembaga antirasuah terancam?

Erwin Natosmal melihat dua hal.

Baca: Demi Kembalikan Dompet yang Jatuh, Kakek Ini Tempuh Jarak 276 Km Solo - Pasuruan Naik Sepeda Onthel

Baca: BREAKING NEWS - Gudang Senjata Mako Brimob Semarang Terbakar Disertai Ledakan, Warga Panik

Pertama, sebagian besar dari komisioner terpilih punya perspektif untuk merevisi UU KPK.

"Sebagaimana yang terlihat dalam jawaban mereka dalam proses fit dan proper test," tegasnya.

Kedua, ada komisioner KPK yang diduga kuat melanggar etik menjadi pimpinan KPK.

Padahal, dia menjelaskan, yang menjadi etik dasar KPK adalah etika dan integritas.

"Bagaimana mungkin KPK dijalankan oleh orang yang standar etik dan integritasnya diragukan?" tanyanya.

Pengamat: KPK Sudah Tamat

Bahkan pengamat politik dari Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan, KPK sudah tamat, seiring komisi III memilih Firli Bahuri dan empat pimpinan baru KPK dan revisi Undang-undang KPK.

Kegarangan KPK dalam pemberantasan korupsi yang terlihat selama ini, menurut dia, akan menjadi kenangan.

"Tamat. Karena sudah tamat, tak perlu ada lagi komentar. Tinggal kita menyusun berbagai rangkaian kenangan manisnya saat bersama KPK lama. Menteri, mantan menteri, Gubernur, Bupati/walikota, anggota DPR, DPRD, ketua MK, anggota kejaksaan, hakim, semua pernah ditangkap oleh KPK Lama dan didakwa karena korupsi," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Jumat (13/9/2019).

Baca: GeRAK Aceh Tolak Revisi UU KPK, Desak Anggota DPR RI asal Aceh Bersuara di Senayan

Baca: Irjen Firli Bahuri Terpilih jadi Ketua KPK, Ini Perjalanan Hidupnya: Masa Kecil Bergelut Kemiskinan

Baca: Karier Irjen Firli Bahuri, Dari Polri Hingga Jadi Ketua KPK, Punya Harta Rp 18 Miliar Lebih

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved