Isu Tsunami
BMKG Jelaskan Pemicu Terjadi Tsunami, Tak Ada Tanda-tanda di Ambon, Warga Diminta Kembali ke Rumah
Apabila ke depan ada gempa besar skalanya di atas 7 magnitudo dan memenuhi persyaratan terjadi tsunami pasti BMKG akan mengeluakan peringatan dini.
BMKG Sebut tak Ada Tanda-tanda Akan Terjadi Tsunami di Ambon, Warga Diminta Tenang dan Kembali ke Rumah
SERAMBINEWS.COM, AMBON - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon mengimbau warga di Kecamatan Leitimur Selatan, Ambon, yang sudah mengungsi ke sejumlah tempat agar kembali ke rumah-rumahnya masing-masing.
Warga memilih mengungsi dari rumah-rumah mereka setelah beredar isu akan terjadi tsunami di wilayah tersebut pascapenemuan ribuan ikan yang mati secara mendadak dan terdampar di sejumlah pantai di wilayah itu.
"Jadi diimbau kepada masyarakat tetap tenang, jangan panik dan segera kembali ke rumah masing-masing,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin kepada Kompas.com saat dihubungi Senin (16/9/2019) malam.
Dia menjelaskan, hingga saat ini kondisi kegempaan di wilayah Maluku maupun Pulau Ambon saat ini dalam staus yang normal.
Sehingga, warga diimbau agar jangan sampai terpancing dengan isu-isu menyesatkan yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Kami mengimbau kepada warga dapat mengikuti informasi resmi dari BMKG baik melalui website maupun lewat akun media sosial seperti Facebook, Twitter, maupun Instagram. Kami juga mengimbau agar warga dapat mengaktifkan aplikasi android untuk mendapat informasi BMKG,” ujarnya.
Baca: 4 Fakta Tersembunyi Tsunami Aceh hingga Banten, Kecepatan Gelombang Sampai Luas Kerusakan
Baca: Beredar Isu Akan Terjadi Tsunami, Warga Ambon Mulai Mengungsi, Ikan Mati Diyakini Jadi Pertanda Alam
Baca: Setiap Gempa Terjadi, Ingat 20 Detik 20 Menit dan 20 Meter!
Baca: Sempat Miliki Firasat Aneh, Pilot Batik Air Rekam Tsunami Palu Lewat Udara
Dia menerangkan, tsunami terjadi karena ada pemicunya, seperti gempa bumi tektonik, gempa bumi vulkanik atau letusan gunung berapi, longsor bawah laut atau longsoran tebing, meteor yang jatuh di laut dan ulah manusia seperti meledakan bom dengan skala besar di laut.
“Tetapi itu sangat jarang terjadi, di atas 80 persen kejadian tsunami itu dipicu oleh gempa bumi tektonik, jadi sampai saat ini tidak ada tanda-tanda akan mau terjadi tsunami di Ambon,” jelas Andi.
Dia menyebut, apabila ke depan ada gempa besar yang skalanya di atas 7 magnitudo dan memenuhi persyaratan terjadi tsunami pasti BMKG akan mengeluakan peringatan dini tsunami.
”Tapi untuk saat ini kondisi kegempaan di Ambon normal jadi warga jangan sampai termakan isu-isu tidak bertanggung jawab,” katanya.
Untuk diketahui, saat ini sejumlah warga di Kecamatan Leitimur Selatan mulai mengungsi dari rumah-rumahnya karena takut terjadi tsunami.
Isu akan terjadi tsunami muncul setelah ditemukannya ribuan ikan yang mati mendadak di sejumlah pantai di kecamatan tersebut.
Seperti diberitkaan, warga di Kecamatan Leitimur Selatan, Ambon dilaporkan mulai mengungsi ke sejumlah lokasi ketinggian setelah beredar isu akan terjadi tsunami di pesisir pantai wilayah tersebut, Senin (16/9/2019) malam.
Beredarnya isu tsunami di wilayah tersebut setelah ditemukan ribuan ikan mati terdampar di empat desa di kecamatan Leitimur Selatan yakni Desa Rutong, Leahari, Hukurila dan Desa Hutumuri sejak beberapa hari terakhir.