Film The Santri Tuai Protes, Menantu Habieb Rizieq: Tak Cerminkan Ahlak Santri
Hanif Alathas beranggapan, film yang diperankan Gus Azmi, Veve Zulfikar, Wirda Mansur dan Emil Dardak itu tak mencerminkan budaya santri di Indonesia.
Film The Santri Tuai Protes, Menantu Habieb Rizieq: Tak Cerminkan Ahlak Santri
SERAMBINEWS.COM - Meski baru memperkenalkan lewat trailer, film The Santri sudah menuai protes di mana-mana.
Terbaru, film garapan Livi Zheng ini menuai protes dari Ketua Umum Front Santri Indonesia (FSI), Hanif Alathas, yang juga merupakan menantu Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Hanif Alathas beranggapan, film yang diperankan Gus Azmi, Veve Zulfikar, Wirda Mansur dan Emil Dardak itu tak mencerminkan budaya santri di Indonesia.
"Front Santri Indonesia menolak film The Santri karena tidak mencerminkan akhlak dan tradisi santri yang sebenarnya," kata Hanif, dikutip TribunSolo.com.
Protes juga muncul dari pengasuh Pesantren Ribath Al Murtadla Al Islami Singosari, Malang, Jawa Timur Luthfi Bashori.
Baca: Masuk Perbatasan Gayo Lues Sudah Diaspal, Warga Pertanyakan Kenapa Jalan di Aceh Timur Belum Diaspal
Baca: Kemendagri tak Bisa Tunjuk Bukti, Terkait Surat Pembatalan Qanun Nomor 3 Tahun 2013
Baca: Kisah Masa Genting Indonesia pada Peristiwa 1998, Prabowo Kerahkan Pasukan Elit Lindungi Habibie
Luthfi Bashori bahkan meminta para santri dan jemaahnya tak menonton film itu.
Alasannya, karena menurut dia, adegan yang tampak pada trailer film tidak mencerminkan syariat Islam.
Menanggapi gelombang protes di dunia maya, Wirda Mansur memilih bijak.
Dalam unggahan di akun Instagramnya, ia memposting video mengcover lagu Man Ana.
Pemeran film The Santri ini kemudian menyelipkan pesan di caption yang ia tulis.
Putri Ustaz Yusuf Mansur ini menyebut jika sebagai santri harus multitalent.
"Lagi viral... lagu Man Ana ft. Rizky, talentnya @thedqtm santri DQ, santri itu kudu multitalent, kudu ape aje bisa.
Dan serbaguna
santri yang juga pengusaha, misalnya. Atau santri yang juga dokter, santri yang juga polisi, desainer, arsitek, santri yang bergelar sarjana s/d S3 dsb.
Santri yang punya buku, punya karya, dan buanyaaaakkk," tulis Wirda.
Baca: Hari Mati Berantas Korupsi, Nyanyian Tolak Pembungkaman KPK dari Taman Raja
Baca: Hanya untuk Rabu dan Kamis Ini, Rp 100.000 Bisa Dapat Paket Data Telkomsel Mulai dari 20 GB
Gadis berhijab ini lantas menambahkan, seorang santri juga boleh bermain film asal tak melanggar norma dan etika.
"Nah, kalau santri yang main film gimana ya? Hmmm numpang julid ah.
Hehehehehe.
Kudu adem, kudu woles.
Santai aja gitu loooooo...
terus berkarya & berprestasi aja," lanjut dia.

Wirda Mansur dan Ustaz Yusuf Mansur (INSTAGRAM/wirda_mansur)
Baca: Emak-emak Rebutan Rendang Tidak Ada Apa-apanya, Kasus Lain Ibu-ibu Todong Pistol Rebutan Laptop
Baca: Jadi Tersangka Kerusuhan Asrama Papua, PBB Desak Indonesia Bebaskan Veronica Koman
Wirda Mansur pun mengaku ia menerima segala kritikan yang datang kepadanya.
Hal itu akan menjadi cambukan bagi dia untuk lebih baik ke depannya.
"Bahwa ada kekurangan & masukan, ya diterima.
Tar, tinggal bebenah & dibenahin. Jangan lupa berterimakasih kpd mereka yang mengingatkan, dan selalu bersyukur
Btw romannya pipi makin gede aja ini huahahaha," pungkasnya.
Unggahannya itu lantas menuai beragam respons komentar warganet.
Mengutip Tribunnews.com, sebelumnya Livi Zheng sudah buka suara soal film garapannya ini.

Livi Zheng, sutradara Indonesia di Amerika Serikat, Sabtu (13/4/2019) kemarin, menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019, di Konsulat Jenderal Republik Indonesia-Los Angeles (KJRI-LA). (istimewa/dok pribadi)
"Ketika diminta menyutradarai film 'The Santri', sebuah kebanggaan. Sejarah Indonesia tidak lepas dari sejarah santri.
"Lalu ini mengangkat keragaman budaya Indonesia," tutur Livi Zheng dalam konferensi pers produksi film "The Santri", Senin (9/9/2019) di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta.
Film yang produksinya bekerja sama dengan pihak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut diperankan Gus Azmi, Veve Zulfikar, Wirda Mansur dan Emil Dardak.
Ketika ditanya apakah Livi Zheng juga akan ikut ambil bagian sebagai pemain seperti di sejumlah film dia sebelumnya, Livi Zheng mengaku belum memutuskannya karena masih berdiskusi dengan tim produksi.
Menurut Livi Zheng, syuting akan berlangsung di Indonesia dan Amerika Serikat mulai Oktober mendatang.
Film diprediksi tayang pada April 2020.

PBNU Konferensi Pers film The Santri. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO) ()
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan, "The Santri" bisa menjadi media dakwah dalam konteks pendidikan, budaya dan akhlak sekaligus sarana memperkuat, memperkokoh Islam di Nusantara.
"Ciri khas Islam Nusantara, Islam yang harmonis dengan budaya, kecuali budaya yang bertentangan dengan syariat."
"Melalui film ini kita dakwahkan Islam yang santun, menjadikan Indonesia kiblat peradaban bukan kiblat solat ya," terang Ketum PBNU Said Aqil Siroj didampingi Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini.
Kemudian, mengenai alasan menggandeng Sutradara Livi Zheng, PBNU mengatakan, terlepas dari pembicaraan banyak orang, jaringan Livi Zheng di Hollywood yang diyakini luas menjadi salah satu alasannya.
Selain itu, sosok Livi Zheng yang muda diharapkan bisa menghasilkan karya yang cocok untuk para milenial, tidak hanya di Indonesia tetapi dunia.
Komposer Purwacaraka juga terlibat dalam film tersebut.
Saat ini, Purwacarakan mengaku masih berdiskusi dengan sejumlah pihak terkait indentitas Ke-Indonesia-an seperti apa yang akan ditonjolkan dalam film "The Santri" lewat musik pengiringnya.
"Kita nanti akan lihat, masih harus berdiskusi sejauh mana identitas muncul agar pas di market."
"Intinya semua yang bermaksud baik untuk kemajuan Indonesia harus saya support," pungkas Purwacaraka. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewswiki.com dengan judul Baru Trailer, Film The Santri Sudah Diprotes, Menantu Habieb Rizieq: Tak Cerminkan Ahlak Santri