Berita Aceh Barat Daya

Boat Nelayan Abdya Ditarik Dengan Beko ke Darat Untuk Perbaikan, Ini Jumlah Biayanya 

“Persoalan seperti telah kami alami bertahun-tahun, namun dok merupakan sarana sangat dibutuhkan tak tersedia hingga saat ini,”

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Boat ikan ditarik dengan bantuan alat berat jenis beko dari laut ke daratan Pantai Ujong Serangga, Susoh, Abdya, Senin (23/9/2019). Hal itu dilakukan pemilik boat dikarenakan Abdya belum tersedia sarana dok galangan perbaikan boat ikan 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Sarana docking atau galangan dok perbaikan boat ikan hingga saat ini belum tersedia di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sehingga sangat dikeluhkan  nelayan pemilik boat ikan.

Ketika boat ikan sampai jadwal untuk diperbaikan atau direhab, maka pemilik boat harus mendatangkan beko atau berat untuk menarik boat ke darat dan menurunkan kembali boat tersebut ke laut.

Kegiatan tersebut, pemilik boat harus merongoh kocek antara  Rp 7 sampai Rp 8 juta, yaitu ongkos tarik boat ke atas pantai dengan bantuan beko, dan ongkos menurunkan boat ke laut setelah selesai direhab, juga dengan bantuan alat berat.

Baca: Pasutri Bunuh Dua Bayi Perempuan Kembarnya, Mengaku Tak Mampu Tanggung Biaya Hidup

Seperti dialami Afrul, boat ikan miliknya ditarik dengan bantuan  beko  ke atas pantai Ujong Serangga, Kecamatan Susoh, Senin (23/9/2019) pagi untuk perbaikan dan pengecatan bodi.

Afrul mengaku ongkos menarik boat ke darat dengan beko mengeluarkan biaya sampai Rp 4 juta, belum termasuk ongkos menurunkan boat ke laut juga bantuan beko.

“Persoalan seperti telah kami alami bertahun-tahun, namun dok merupakan sarana sangat dibutuhkan tak tersedia hingga saat ini,” kata Andri, salah seorang pemilik boat ikan lainnya di lokasi kepada Serambinews.com.

Andri menjelaskan, biaya tarik boat ke darat dan menurunkan boat kembali ke laut dibutuhkan anggaran berkisar Rp 7 sampai Rp 8 juta per unit.

Baca: Persiraja Menang di Bandung, Dek Gam Guyur Bonus Rp 30 Juta Kepada Pemain 

“Sekali perbaikan boat butuh anggaran minimal Rp 10 juta. Selain biaya tarik dan menurunkan boat, juga onskos pekerja rehab boat selama 15 hari melibatkan sekitar 12 orang,” kata Andri.

Padahal, bila pemerintah membangun galangan dok perbaikan boat ikan, maka biaya rehap bisa ditekan.

Karena tak tersedia sarana galangan dok sebagaimana dimiliki daerah lain, maka sering terjadi boat ikan terlambat diperbaiki, lantaran itu tadi, terkendala anggaran yang lumayan besar.

“Memang galangan dok boat ikan sudah dibangun pemerintah sekitar tahun 2013 lalu di lokasi dekat PPI Ujong Serangga.

Tapi, sejak dibangun sampai hari ini tak bisa dimanfaatkan, padahal anggaran terserap mencapai Rp 3 miliar,” kata Andri.

Baca: Dari Pada Buat Kapal Induk Baru, Rusia Butuh Senjata yang Mampu Tenggelamkan Kapal Induk Musuh

Dia sebutkan bahwa lokasi pembangunan dok tersebut tidak tepat, selain pembangunnya yang diduga asal-asalan.

Menurutnya, lokasi yang tepat adalah di Kuala Batu, dimana boat ikan bisa masuk dalam muara air tawar.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved