Kabut Asap

Hujan Guyur Abdya tak Mampu Hilangkan Kabut Asap, Anak-anak Mulai Diserang Batuk

Masyarakat berharap peristiwa hujan bisa menghilangkan kabut asap yang diduga ekses dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Provinsi Ri

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Murid TPA/PAUD/TK Aneuk Sigupai Desa Keude Siblah, Blangpidie, Abdya, Selasa (24/9/2019) siang, memakai masker karena kabut asap semakin pekat. 

Laporan Zainun Yusuf I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Hujan ringan dan sedang mengguyur kawasan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang sedang dikepung kabut asap, Selasa (24/9/2019) sore, tadi.

Hujan rintik-rintik dimulai sekira pukul 14.30 WIB, disusul hujan ringan dan sedang sekira pukul 16.30 WIB. Namun, belum mampu menghilangkan kabut asap yang melanda Abdya selama tiga hari terakhir.

Masyarakat berharap peristiwa hujan bisa menghilangkan kabut asap yang diduga ekses dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Provinsi Riau, itu.

“Kita harapkan dengan turun hujan bisa menghilangkan, paling tidak mengurangi kabup asap. Tapi, sangat tergantung di sana (Riau), apakah turun hujan atau tidak,” kata Kalak BPBK Abdya, Amiruddin kepada Serambinews.com, Selasa sore, tadi.

Dari amatan lapangan, kabut asap yang menyelumuti langit kawasan sembilan kecamatan di Abdya, memasuki hari ketiga, Selasa (24/9/2019), semakin pekat dan belum berkurang, meksipun diguyun hujan instensitas ringan dan sedang.

Kabut asap menyelimuti kawasan sembilan kecamatan daerah itu sejak dari Kecamatan Babahrot (perbatasan dengan Nagan Raya) sampai Lembah Sabil (perbatasan dengan Aceh Selatan).

Baca: Belum Diaspal Karena Tidak ada Izin PT KAI, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Bekas Rel Kereta Api

Baca: Kabut Asap Kembali Batalkan Penerbangan Melalui Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Penumpang Dialih

Baca: Berbaju Batik dan Pakai Peci, 2 Tersangka Pelecehan di Pesantren An Tiba di Kejari Lhokseumawe

Keindahan bentangan Gunung Bakit Barisan tidak bisa dinikmati lagi karena sudah tertutup pekatnya asap putih. Pemandangan serupa juga terlihat di kawasan perairan laut Samudera Hindia. Asap putih masih menghalangi pandangan dalam jarak sekitar 2 kilometer

Diserang batuk

Sejumlah anak-anak (PAUD, TK dan SD) dilaporkan mulai terserang penyakit batu-batuk diduga karena menghirup udara yang tercamar kabat asap selama tiga hari belakangan. Malahan, sejumlah anak-anak dilaporkan mulai tampak gejala terserang penyakit Ispa.

Putri, salah seorang ibu mengaku sudah membawa dua anaknya usia sekolah ke Puskesmas Susoh, karena terserang batuk, Selasa pagi. Hasil pemeriksaan medis, terjadi radang kerongkongan dan gejala Ispa, sehingga dokter menyarankan istirahat tidak sekolah untuk beberapa hari.

Lalu, salah seorang bapak dari salah seorang murid SD Durian Rampak Susoh mengaku memberikan memasang masker pada anaknya ketika ke sekolah. Sebab, anaknya mengalami batuk-batuk yang diduga menghirup kabut asap.

“Beberapa siswa/siswi mulai terserang batuk karena menghirup udara tercemar asap,” kata Ketua Koalisi Barisan Guru Bersatu (Kobar-GB) Abdya, Rusli kepada Serambinews.com.

Sebelum tumbul penyakit lebih parah, pihaknya berharap kepada Dinas Kesehatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya membagikan masker kepada siswa setiap sekolah di Abdya.

Seperti diberitakan, kabut asap mengepung kawasan sembilan kecamatan di Kabupaten Abdya, memasuki hari ketiga, Selasa (24/9/2019), semakin pekat.

Meskipun warga masih melakukan aktivitas, namun ada yang mulai terganggu, seperti kegiatan nelayan menangkap ikan di laut.

Sebagian masyarakat mulai khawatir kondisi kesehatan anak-anak mereka. Akhirnya, sebagian orangtua menjemput anak-anak mereka waktu pulang sekolah sekalian memakaikan masker milik sendiri.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved